Wakil Ketua DPRD Maluku Minta Pemkab Malteng Mediasi Warga Tamilouw dan Sepa
Selesaikan Konflik
potretmaluku.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah (Malteng) diminta untuk secepatnya memediasi akar masalah, yang menyebabkan terjadinya bentrok antara Dusun Rounussa, Negeri Sepa dan Tamilouw.
Sebagaimana diberitakan sejumlah media, bentrokan yang terjadi Senin (01/11/2021), mengakibatkan 1 orang tewas, dan 9 orang mengalami luka sayatan senjata tajam.
“Pemkab Malteng agar segera bertemu beberapa pihak untuk membicarakan baik-baik, termasuk akar masalah batas tanah, sehingga segera mendapat jalan keluarnya,” ujarWakil Ketua DPRD Maluku Asis Sangkala, kepada wartawan di Baileo Rakyat, Karang Panjang, Ambon, Rabu (3/11/2021).
Upaya ini, menurut Asis, harus secepatnya diambil oleh Pemkab Malteng, sehingga tidak lagi terjadi konflik lanjutan antara kedua negeri tersebut.
Dia juga meminta pihak Kepolisian agar di-buck up TNI, dan mengingatkan agar selalu waspada. Sehingga kata Asis, tidak ada ruang bagi masyarakat yang belum terima imbas konflik awal, untuk kemudian kembali terpancing dan terprovokasi untuk melanjutkan konflik.
“Kami berharap kepolisian bergerak cepat untuk memastikan penegakan hukum bisa berjalan dengan baik,” harap Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Maluku ini.
Begitu juga kepada pemimpin di kedua negeri, baik raja, saniri sampai ke struktur paling bawah, dimintanya agar menenangkan warganya supaya konflik tidak berkepanjangan.
Demikian halnya, lanjut Asis, masyarakat di kedua negeri dimintanya supaya bisa menahan diri dan mempercayakan kepada pemerintah dan penegak huku menangani masalah yang ada, sehingga masyarakat tidak terprovokasi, membuat kondisi tambah keruh suasana.
Menurut Asis, tentu sangat memprihatinkan dengan kondisi yang terjadi. Sebab di tengah upaya bersama membangun kedamaian di Maluku dan mempercepat proses pembangunan, pelayana sosial apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini, membutuhkan energi besar untuk melakukan recovery terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.
“Kejadian seperti ini muncul lagi. Kalau berkepanjangan yang rugi masyarakat, apalagi di masa sulit seperti ini, dipersulit lagi dengan susahnya mobilitas orang, ditambah penyekatan,” tandasnya.(WEH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi