MalukuEkonomi & Bisnis

Saadiah Uluputty:  Potensi Besar, Sektor Budidaya Perikanan di Maluku Belum Dikelola Maksimal

potretmaluku.id – Anggota Komisi IV DPR RI Saadiah Uluputty menyebutkan, Maluku memiliki potensi besar di bidang perikanan dan kelautan. Sayangnya sektor budidayanya belum dikelola secara maksimal.

Pernyataan tersebut disampaikan Saadiah, saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI di Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon, Selasa (7/12/2021).

Menurut dia, pada sektor budidaya kita, yang terkelola atau tergarap belumlah sampai 5%.

“Saya selalu menyampaikan bahwa transformasi masyarakat untuk mendukung budaya budidaya kita di Provinsi Maluku, yang berunjung kepada peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat masihlah belum menjadi satu budaya kita di daerah ini,” tandasnya.

Dari satu sisi, kata legislator asal daerah pemilihan Maluku ini, harapan bahwa potensi sumber daya perikanan ini, akan menjadi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam target APBN di tahun-tahun sekarang, dan tahun yang akan datang dalam satu kebijakan penangkapan terukur.

Saadiah katakan, karena posisi strategis Kepulauan Maluku yang di dalamnya ada 3 wilayah pengelolaan perikanan (WPP) yang sangat strategis, dan menghasilkan banyak sekali potensi perikanan dan kelautan, ini memberikan 37%  dari kontribusi nasional untuk perikanan tangkap.

“Tetapi harapan kita adalah dari hulunya, di sektor perikanan tangkap, kemudian juga perikanan budidaya, itu bisa berdampak multiplier effect (efek berganda) kepada masyarakat kita. Baik yang di Indonesia, dan khususnya juga di Maluku,” tuturnya.

Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI) Muhammad Zaini menuturkan, Ambon memiliki potensi yang sangat luar biasa, baik untuk perikanan tangkap, maupun perikananan budidaya. Karena lautnya sangat luas.

Dia menuturkan, ada tiga program prioritas KKP sampai tiga tahun mendatang, meliputi penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), untuk keberlanjutan ekologi.

Selanjutnya tambah Zaini, peningkatan kesejahteraan nelayan, dan peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Kemudian, lanjut dia, pengembangan budidaya perikanan untuk peningkatan ekspor yang didukung hasil riset kelautan dan perikanan.

“Terdapat empat komoditas unggulan di pasar global yaitu udang, lobster, kepiting dan rumput laut. Serta program prioritas pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal di perairan tawar, payau dan laut untuk pengentasan kemiskinan dan menjaga keberlanjutan ikan-ikan lokal khususnya yang bernilai ekonomi tinggi,” terangnya.(ZAI)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button