Persatuan dan Kesatuan Bangsa yang Lemah Berpotensi Konflik, Wattimena : Harus Diantisipasi
potretmaluku.id – Penjabat (Pj.) Wali Kota Ambon mengatakan, Kota Ambon ini memiliki masyarakat yang majemuk, heterogen, yang tidak hanya ditinggali oleh satu atau dua suku tertentu.
Hal itu disampaikan saat membuka kegiatan sosialisasi dan pembentukkan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Ambon di Biz Hotel, Kamis (30/3/2023).
Wattimena menyebutkan, kota Ambon didiami oleh berbagai macam suku, agama, ras, sehingga sehingga kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk mewadahi semua paguyuban yang berada di Ambon.
Menurutnya, persatuan dan kesatuan bangsa mulai lemah. Itu ditandai dengan mudahnya masyarakat terprovokasi dan termakan isu-isu yang menyesatkan.
“Itu merupakan salah satu potensi konflik yang harus diantisipasi karena dapat mengancam keutuhan kita,” ujar Wattimena.
Dengan pertimbangan tersebut, maka sosialisasi dan pembentukan FPK ini dilakukan untuk memperkuat Kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas ras, suku, etnis dalam kerangka NKRI.
“Kebhinekaan yang tercipta salah satunya melalui pembauran kebangsaan menjadi modal utama dalam pembangunan bangsa sekaligus menjadi senjata utama dalam meredam potensi-potensi konflik,” imbuhnya.
Wattimena berharap, dengan pembentukan forum tersebut, seluruh paguyuban di Kota Ambon dapat memelihara dan mengembangkan pembangunan Bangsa dan Negara.
“Kita membentuk FPK ini sebagai wadah untuk mempererat persatuan kesatuan, wadah kita untuk menghargai perbedaan dalam kebhinekaan,” cetus Wattimena. (HAS)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi