Kepulauan Tanimbar

Pengentasan Kemiskinan di Tanimbar Fokus pada 5 Kecamatan

potretmaluku.id – Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon menyebutkan, sesuai arahan Wakil Presiden (Wapres) RI K.H. Ma’ruf Amin, pengentasan kemiskinaan di Kabupaten Kepulauan tanimbar akan difokuskan pada 5 Kecamatan dari total 10 Kecamatan yang ada di daerah ini.

“Dengan salah satu program unggulan yakni berfokus pada penanganan masalah air bersih hingga kelistrikan,” ujar Bupati Petrus dalam Dialog Aspirasi Maluku, di RRi Ambon, Kamis (14/10/2021).

Menurut Bupati Petrus, sebagaimana dirilis RRi Ambon, dengan prioritas pada 5 kecamatan tersebut kemiskinan ekstrem dapat tertangani kendati memberikan kontribusi sebesar 18,76 persen dari total 27,11 persen angka kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Seehari sebelumnya, Rabu (13/10/2021), Bupati Petrus Fatlolon,  mengikuti Rapat Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Provinsi Maluku, yang dipimpin langsung Wakil Presiden RI  K.H. Ma’ruf Amin di Kota Ambon,

Pada rapat tersebut terungkap, Kabupaten Kepulauan Tanimbar menduduki peringkat kedua kemiskinan terbesar di Provinsi Maluku, dengan kategori kemiskinan ekstrem mencapai 18,76 persen dari total 27,11 persen angka kemiskinan.

Bupati Petrus menuturkan, melalui rapat koordinasi percepatan penanggulangan kemiskinan itu, diharapkan dalam jangka waktu tiga bulan hingga Desember 2021 mendatang, berbagai langkah konkrit telah dilakukan sehingga Kepulauan Tanimbar dan empat kabupaten lainnya di Maluku tidak lagi berada di kategori miskin ekstrem, namun telah masuk ke kategori kemiskinan biasa.

Olehnya itu, berbagai skenario program prioritas telah disiapkan demi pengentasan kemiskinan yang disesuaikan dengan kondisi tiap daerah khususnya di Kepulauan Tanimbar, diawali dengan pembentukan tim percepatan penanganan kemiskinan ekstrem.

Bupati Petrus tak menampik, akan ada banyak tantangan yang dihadapi dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Meski demikian ia tetap optimis, kendati adanya kolaborasi bersama pempus dan pemprov ditunjang dengan keterlibatan semua komponen masyarakat.

“Maluku merupakan daerah kepuluan dan memiliki tantangan geografis, ditambah PAD yang kecil apalagi ditambah pandemi Covid-19. Namun kita optimis karena Wapres RI dan Gubernur Maluku turun langsung dalam membantu pemerintah kabupaten,” jelas

Hingga kini, kata dia, masih ada 3 kecamatan yang belum ada listrik. Instalasinya sudah dibangun oleh PLN, namun belum ada mesin pembangkit.(*/TIA)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button