Peduli Bangun SDM di Papua, SKK Migas – UNIPA Tandatanganan Nota Kesepahaman
potretmaluku.id – Mengawali tahun 2022, Satuan Kerja Khusus Hulu Migas (SKK Migas) melakukan kolaborasi dan bersinergi dengan Universitas Papua (UNIPA) Manokwari, dengan menandatangani Nota Kesepahaman.
Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris SKK Migas Taslim Z. Yunus dan Rektor UNIPA Manokwari Dr. Meky Sagrim, S.P, M.Si di Kantor SKK Migas, Gedung Wisma Mulia Jakarta, Kamis (6/1/2022).
Sinergi yang terjalin baik antara kedua institusi ini, menunjukan kepedulian semua pihak dalam dalam rangka berkolaborasi membangun sumber daya manusia di Papua. Termasuk untuk pengelolaan kekayaan minyak dan gas agar dapat memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Papua.
Melalui nota kesepahaman ini, sesuai tugas pokok dan fungsi SKK Migas, dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan UNIPA sebagai lembaga atau Institusi Pendidikan Perguruan Tinggi dalam melaksanakan tugas Tri Darma Perguruan Tinggi yang mendidik anak-anak bangsa yang akan tampil sebagai generasi masa depan membangun bangsa dan negara.
Dalam Sambutan Rektor UNIPA Manokwari Meky Sagrim menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada SKK Migas yang selama ini sudah membangun hubungan kerjasama yang baik dengan Unipa dan pada hari ini dilanjutkan lagi penandatanganan nota kesepahaman bersama antara SKK Migas dan UNIPA Manokwari.
Meky menyampaikan harapannya bahwa untuk membangun universitas ini menjadi universitas yang maju dan berdaya saing, tidak mungkin bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dan kerjasama dengan semua stakeholder.
“Di awal tahun 2022, saya dan para wakil Rektor berada di Jakarta dalam rangka menjalin kerjasama dengan Kementerian dan instansi terkait,” ujarnya.
Pihaknya juga, kata Meky, membicarakan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka UNIPA agar dibangun menjadi universitas yang maju dan berdaya saing.
Dia mengharapkan, segera setelah ditandatanganinya nota kesepahaman ini dapat dilakukan pertemuan antara SKK Migas dan UNIPA di Manokwari dan Sorong agar MOU bisa segera di tindaklanjuti.
Implementasi kampus merdeka adalah para praktisi masuk ke kampus dan mengajar. Kami juga mengharuskan pula dosen-dosen di UNIPA untuk turun ke industri. Rektor UNIPA juga mengajak SKK Migas datang ke UNIPA untuk mengajar.
Mengakhiri sambutannya, Rektor UNIPA mengajak untuk bekerja sama dan berkolaborasi demi untuk membangun bangsa dan negara. Sukses Migas – Sukses UNIPA – Sukses Indonesia.
Sementara itu dalam sambutannya, Sekretaris SKK Migas Taslim Z. Yunus menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi bagi berjalannya kegiatan ini, dan atas upaya-upaya mereka yang telah dilakukan dalam rangka menjalin kerjasama antara SKK MIGAS dengan UNIPA sehingga hari ini kita bersepakat untuk menjalin ikatan yang lebih jauh melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman ini.
Sekretaris SKK Migas menyampaikan bahwa usaha mencapai 1 juta barel dan 12 BSCFD gas tentu akan sulit, karena produksi minyak naik 60% dan gas naik 100%. Namun ini adalah tantangan yang harus bisa diselesaikan bersama.
SKK Migas melalui Renstra IOG 4.0. telah menyusun langkah-langkah untuk dapat merealisasikan target 2030. Visi besar 2030 tidak lagi menjadi Visi SKK Migas atau industri hulu migas, tetapi telah menjadi Visi nasional sebagaimana telah dicanangkan oleh Presiden RI sebagai arah dan strategi subsektor Sumber Daya Migas, dalam lampiran Pidato Kenegaraan RI pada HUT Ke-76 RI.
“Artinya tidak ada kata mundur bagi Industri Hulu Migas untuk mengejar Visi Besar tersebut. Tidak ada kata lain selain tekad bersama untuk mewujudkan mimpi besad tersebut,” ujarnya.
Secara internal, kata Taslim, pihaknya telah memulai dengan perubahan mindset dalam berkarya yaitu mindset NOT Business as Usual, dengan melakukan upaya yang Massif, Agresif, Efisien.
Lebih lanjut Taslim menyampaikan harapannya kerjasama ini akan semakin mempererat hubungan SKK Migas dengan pihak Universitas khususnya UNIPA, pihaknya akan banyak terbantu dalam pencapaian target-target kami yang merupakan target Pemerintah juga.
“Didorong oleh semangat itulah, kami bermaksud menjalin kerjasama yang lebih erat dengan berbagai universitas, termasuk UNIPA,” tuturnya.
Sejalan dengan Visi Besar di atas, maksud Nota Kesepahaman ini adalah untuk memberikan pedoman bagi SKK Migas dan UNIPA dalam pembuatan Perjanjian Kerja Sama yang mengatur mengenai pemanfaatan, pengoptimalan, dan pendayagunaan sumber daya yang dimiliki masing-masing.
Taslim juga menyampaikan bahwa Papua kaya akan gas dan menjadi salah satu tulang punggung migas nasional. Ada prodi tambang, geologi dan minyak di Universitas Papua Manokwari.
“Ini tentu sangat dibutuhkan mendukung peningkatan eksplorasi di Papua,” nilainya.
Kemudian Taslim menyampaikan harapannya agar UNIPA bisa fokus pada eksplorasi dan eksploitasi sehingga akan memberikan dukungan terhadap upaya penemuan maupun pemanfaatan potensi migas di Papua.
Peran lain yang dapat dikontribuasikan, kata dia, adalah memberikan dukungan terhadap penyelesaian AMDAL, karena beberapa proyek hulu migas mengalami kendala terkait di AMDAL.
“Pengalaman saya saat menjadi anggota majelis wali amanah (MWA) di ITB beberapa tahun yang lalu, bahwasanya salah satu target pendidikan di perguruan tunggu adalah bagaimana lulusan UNIPA mendapatkan pekerjaan. Hal lain yang harus dilakukan adalah mendorong mahasiswa menjadi entrepreneur. Agar semakin banyak pengusaha berasal dari Papua,” imbuh Taslim.
Melalui sinergi yang lebih intensif dengan Unipa, SKK Migas dapat terus memberi sumbangsih bagi pembangunan nasional, khususnya dalam pengembangan sektor hulu migas dan kontribusinya bagi penerimaan Negara, dan memberikan dampak multiplier effect bagi perekonomian Nasional pada umumnya, dan secara khusus di Papua.
Sebagai penutup Taslim menyampaikan terima kasih kepada Unipa dan semoga sinergi ini dapat memberikan kontribusi yang nyata baik untuk SKK Migas, Unipa dan segenap rakyat Indonesia.(*/TIA)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi