Maluku Tengah

Pangdam Pattimura Konsern dengan Layanan Kesehatan

potretmaluku.id – Bakti Sosial berupa pemberian pelayanan kesehatan terus digelar oleh Kodam XVI/Pattimura. Tim Kesehatan Kesdam XVI/Pattimura dengan menggandeng Tim Kesehatan Satgas Yonarhanud 11/WBY dan Puskesmas pembantu, telah melakukan berbagai upaya untuk membantu para pengungsi korban pasca konflik dua desa di Pulau Haruku, mulai dari upaya kuratif, rehabilitatif, promotif, dan preventif, Selasa  (1/02/2022).

Dalam kegiatan kemanusiaan ini, tim kesehatan gabungan terus lakukan koordinasi dengan puskesmas di wilayah setempat. Bahkan, dalam pelaksanaannya selain mendirikan Posko pelayanan kesehatan tetap bertempat di depan Gereja Bethel, Negeri Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.

Posko ini melayani para pasien yang datang mulia dari pagi, siang, dan malam bahkan dini hari pun senantiasa tetap dilayani.

Selain posko tetap, Tim Kesehatan juga memberikan pelayanan kesehatan secara mobile, dimana petugas kesehatan mendatangi atau door to door ke pos-pos tempat pengungsian warga.

Hal ini dilakukan guna memberi pelayanan yang terbaik dan cepat, terlebih sangat terbatasnya transportasi di sana apabila setiap pasien harus datang ke posko kesehatan.

Tim kesehatan dipimpin dua orang dokter, yaitu Lettu Ckm dr. Amanda Ricky dan Letda Ckm dr. Chairul Akbar yang masing2 melayani kesehatan di pos mobile maupun pos tetap.

Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Richard Tampubolon sangat konsern dengan layanan kesehatan ini.  Pada kesempatan terpisah, melalui chat WA, Pangdam mengecek ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan.

” Obat-obatan yang paling dibutuhkan harus selalu tersedia, laporkan bila ada kekurangan, akan segera kita dorong,” perintahnya tegas.

Demi memastikan kesehatan setiap penggungsi terutama  lansia dan anak-anak , Tim Kesehatan terus melaksanakan konseling di pos-pos  pengungsian Negeri Aboru.

Himbaun juga senantiasa disampaikan kepada seluruh pengungsi untuk mengecek kondisi kesehatannya seawal mungkin, sehingga bisa segera diambil tindakan medis bila diperlukan.

Warga Kariuw yang mengungsi ke Negeri Aboru saat ini  sebanyak 1370 orang atau sebanyak 330 KK, 150 orang  diantaranya merupakan balita dan 250 orang lansia.

Dalam beberapa hari ini rata- rata pasien yang berobat hampir lebih dari 100 orang. Pada umumnya pasien mengalami keluhan batuk, pilek (influenza), gatal-gatal, hipertensi dan nyeri tulang atau rematik.  

Tim Kesehatan juga memberikan berbagai vitamin guna menjaga stamina dan kesehatan tubuh para pengungsi.(*/TIA)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button