Walupun Beny Laos hanya memimpin kabupaten yang berbatasan dengan Laut Sulawesi di bagian utara tersebut satu periode saja, tapi ia memiliki legacy (warisan) bagi umat Islam di daerah penghasil tuna tertinggi di Provinsi Maluku Utara tersebut.
Legacy dari Bupati yang memiliki latarbelakang pengusaha pelayaran dan properti tersebut, yakni ia membangun Masjid Agung Baiturrahman, yang representatif dan megah.
Masjid ini dibangun Central Business District (CBD) Daruba, yang merupakan kawasan wisata religi, dimana dimulai pembangunannya di tahun 2020 lalu.
Tiga bulan menjelang berakhirnya masa jabatan (AMJ) Beny Laos sebagai Bupati Pulau Morotai pada 22 Mei 2022, maka pada 29 Maret 2022 didampingi Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku Utara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku Utara, dan para imam se-Provinsi Maluku Utara Beny Laos pun meresmikan Masjid Agung Baiturrahman.
Pada Sabtu, 12 Oktober 2024 lalu Benny Laos sosok pimpinan inklusif, yang memberikan warna toleransi bagi umat beragama di Kabupaten Pulau Morotai tersebut, telah berpulang ke hadirat Tuhan Sang Maha Pencipta.
Kepergiannya begitu dramatis, yang diakibatkan oleh kebakaran speedboat yang ditumpanginya bersama rombongan di Pelabuhan Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Pulau Taliabu pada pukul 14.05 WIT
Akhirulkalam sebagaimana ungkapan Harold Samuel Kushner, seorang penulis berdarah Yahudi berkewarganegaraan Amerika Serikat bahwa, ”melakukan sesuatu untuk orang-orang bukan karena siapa mereka atau apa yang mereka lakukan sebagai balasannya, tetapi karena siapa kamu.”
Dan itu sudah dilakukan Beny Laos dengan mendedikasikan pikiran dan tenaga. Dimana tanpa melihat perbedaan religi antara dia dan warga masyarakat, untuk suatu legacy darinya bagi kemaslahatan umat Islam di Kabupaten Pulau Morotai, dengan membangun Masjid Baiturrahman yang representatif dan megah.(*)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi