Korban Musibah Pohon Tumbang di Batu Merah Disantuni Pemkot Ambon

potretmaluku.id – Hujan deras disertai angin kencang di Kota Ambon, Rabu (23/3/2022) pagi, menyebabkan beberapa pohon tumbang, termasuk sebatang pohon di ruas jalan Jenderal Sudirman, Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau.
Nahas bagi Evan Tjan dan Alwin Latua, dua warga Kota Ambon ini, tertimpa pohon tersebut saat mereka tengah melintas jalan Jenderal Sudirman.
Akibat peristiwa tersebut, korban atas nama Evan Tjan mengalami patah tulang tangan serta memar di bagian kepala, sehingga harus menjalani operasi di RS. Siloam Ambon.
Korban lainnya yakni Alwin Latua, mengalami cedera pada tulang belakang dan sempat dirawat di RS. Bhayangkara sebelum akirnya diperbolehkan pulang.
Sebagai bentuk perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon Agus Ririmasse didampingi Kepala Dinas (Kadis) Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Edwin Pattikawa, serta Kadis Lingkungan Hidup dan Persampahan (LHP) Alfredo Hehamahua langsung mengunjungi para korban untuk memberikan santunan.
“Bapak wali kota dan wakil wali kota menyampaikan kepada saya, untuk bersama-sama dengan Kadis Damkar dan Kadis DLHP untuk turun ke lokasi ketemu dengan keluarga melihat kondisi warga kita ini, di situ kami memberikan bantuan sebesar Rp. 5 juta kepada masing-masing keluarga untuk dilakukan penanganan medis kepada kedua korban,” ujar Sekkot Agus di sela–sela kunjungan.
Dia katakan, peristiwa ini merupakan musibah yang tidak dapat diprediksi, sehingga tidak perlu saling menyalahkan.
“Ini adalah musibah dan kita tidak boleh saling menyalahkan. Pemerintah bukan antikritik, tapi ada pihak-pihak yang suka menyalahkan pemerintah ketika musibah terjadi. Padahal musibah itu bisa terjadi kapan saja tanpa kita ketahui,” tutur Agus.
Dia menyebutkan, sebagai langkah antisipasi, Dinas Damkar Kota Ambon sebenarnya rutin melakukan pemangkasan pohon-pohon di tepi jalan yang dinilai rawan tumbang.
“Namun ada pohon yang memang belum dipangkas, dengan alasan menjaga keasrian dan keindahan kota,” terangnya.
Pohon-pohon yang sudah berumur tua yang bisa berdampak mencelakakan warga, kata Agus, itu yang dipangkas.
“Tapi untuk kota tetap hijau kita biarkan pohon-pohon tertentu. Karena untuk keindahan kota juga agar tidak gersang. Jadi sebenarnya peristiwa adalah musibah yang tidak kita inginkan terjadi,” pungkasnya.(*/TIA)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi