Bacarita BirmanCerita Terbaik Perubahan PerilakuHukum & KriminalMalukuMaluku TengahPendidikan & Kesehatan

Kedudukan Adat Lemah, Ruang Konflik di Malteng Jadi Terbuka

potretmaluku.id – Wakil Ketua Korda Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Maluku Tengah (Malteng), Rajab Mahu mengatakan, lemahnya kedudukan adat di negeri-negeri menyebabkan ruang konflik menjadi terbuka, dan berlarut-larut.

Hal itu disampaikan menyikapi konflik antar Negeri Tulehu dan Negeri Tial Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yang terjadi akhir-akhir ini.

Menurutnya, para raja dan seluruh perangkat adat harus lebih jeli memaknai kedudukan adat istiadat di tengah kehidupan moderenisasi saat ini, agar eksistensi dari negeri adat tidak tergusur oleh perkembangan zaman.

“Kalau adat lebih berperan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, maka kerukunan akan tetap terjaga,”cetus Mahu, Selasa (29/4/2025).

Dia memisalkan, ketika perintah perang itu keluar dari panglima/kapitan atas izin atau titah raja, namun jika dikaji dengan baik, tentu tidak ada pihak-pihak yang kemudian memprovokasi keadaan atau memanfaatkan situasi masyarakat.

Kata dia, raja-raja harus punya peran besar dalam penyelesaian konflik antar warga. Sebab itu bukan hanya menjadi tanggungjawab aparat keamanan.

“Hemat saya, kalau raja lebih berperan aktif dalam penyelesaian konflik, maka sudah pasti pihak keamanan akan lebih mudah mengungkap akar masalah dan juga pelakunya,”terangnya.

Banyak pengalaman dari konflik antar kelompok masyarakat. Kebanyakan berawal dari masalah pribadi yang kemudian merembet dan melibatkan masyarakat umum.

Dia berharap, konflik antar kelompok masyarakat di Malteng, khususnya masyarakat dua negeri bersaudara yakni Tulehu dan Tial cepat berakhir agar masyarakat lebih fokus pada aktivitasnya demi masa depan keluarga.

Negeri Tulehu dan Tial, lanjut dia, memiliki ikatan persaudaraan yang erat bersama beberapa negeri lainnya. Ikatan itu dikenal dengan sebutan SILATUPATI.

“Saya yakin dengan semangat itu, mereka bisa menahan diri untuk tidak lagi memperpanjang konflik hingga memakan korban,”tandas Mahu. (SAH)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button