Jelang Hari Anak, CCI – YPIM Gelar Kegiatan Menggambar dan Edukasi Stop Bulying
potretmaluku.id – Jelang Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juni, Clerry Cleffy Institute (CCI) bersama Yayasan Peduli Inayana Maluku (YPIM), Minggu (9/7/2023).
Sekira 40an anak yang ikut kegiatan menggambar ini berasal dari beberapa komunitas di Kota Ambon yakni, PAUD Anggrek Pelangi, PAUD Makmur Jaya, beberapa siswa SD Air Salobar, MIN At Thohiriyah dan anak-anak Komunitas Kayu Tiga serta anak-anak Komunitas Waiheru.
Menurut Direktur CCI Dwi Prihandini, menggambar adalah salah satu cara sederhana bagi anak-anak untuk mengekspresikan dirinya.
“Lewat aktivitas menggambar, nak-anak bergembira, rileks dan belajar berinteraksi dengan orang lain, dengan peers/teman sebayanya,” ujarnya kepada potretmaluku.id, Rabu (12/7/2023).
Dia menyebutkan, pada kegiatan menggambar kemarin, anak-anak tampak gembira berbaur dengan teman-teman lain, berkomunikasi, fokus menggambar dengan pilihan warna masing-masing.
“Setelah itu mereka makan bersama, membereskan perlengkapan gambar, hingga menunggu jemputan. Tampak bersemangat dan ceria,” tuturnya.
Sebelumnya, pada Kamis (6/7/2023), perempuan yang akrab disapa Dini, mendampingi Direktur Yayasan Peduli Inayana Maluku, Othe Patty, mengisi kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Stop Bullying bagi siswa-siswi baru di SMA Negeri 1 Ambon, atas undangan pihak sekolah.
“Jadi kami berdua tandem, saya memberi materi dari sisi psikologi, dan Ibu Othe Patty mengisi dari aspek jerat hukum, berikut pengalaman praktis beliau menangani kasus kekerasan di Maluku, khususnya Pulau Ambon,” ungkapnya.
“Menurut saya respon para siswa antusias, tampak beberapa diantaranya sudah mempersiapkan diri dengan baik, kritis dalam bertanya, dan tertib,” tambahnya.
Ia katakan, dari interaksi dengan peserta, terlihat bawha emahaman para siswa cukup baik. “Artinya secara umum mereka sudah tahu bullying itu apa, perilaku pelaku pada umumnya seperti apa, banyak diantara mereka sudah bisa dan berani mengungkapkan aksi-aksi bullying yang mereka lihat dan bahkan yang pernah dialami di jenjang pendidikan sebelumnya,” ucapnya.
Harapan dirinya, lewat kegiatan ini, anak-anak paham akan persoalan bullying, dampaknya, bisa berperilaku asertif dan berdaya ikut mengambil bagian menciptakan lingkungan sekolah yang aman bagi mereka sendiri.
“Ibu Othe Patty sendiri berharap agar anak anak melakukan tindakan Stop Bullying, dengan memulainya dari diri sendiri terlebih dulu, saling mengingatkan satu dengan lain,” pungkasnya.(TIA)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi