Oleh: M. Suhfi Majid (Sekretaris BPW PKS Intim)
Saat check in di salah satu Hotel Kota Bolu, kota di Turki utar, sore 14 Mei 2023, seorang petugas hotel menghampiri. Ia sumringah melihat saya pakai topi berlogo bendera Turki dan tulisan Turkiye. “Welcome. Welcome,” katanya menyambut dengan Bahasa Inggris.
Refleks saya tanya, “Hari ini pemilu, sudah beri suara?” “Sudah,” kata Mehmed (saat memperkenalkan diri).
“Saya pendukung Erdogan,”kata saya sambil menunjukan foto Erdogan, capres Turki kepadanya. Mehmet yang berusia sekira 55 tahun mendekat. “Saya pilih Erdogan. Terbaik bagi Turki,” katanya. Ia lalu berbisik perlahan, tapi yang lain di sebelah kita belum tentu pilih Erdogan. Saya terbahak.
14 Mei 2023, memang menjadi momen bernilai bagi masyarakat Turki. Pemilu Presiden dan Pemilu Legisltif digelar sekaligus. TPS dibuka sejak pukul 09.00 dan ditutup pukul 17.00 Waktu Turki.
Yang unik, selepas pukul 5 sampai pukul 9 malam, tidak ada rilis hasil pemilu. Tidak ada hitung cepat (Quick Count) yang disiarkan TV Turki pada rentang tersebut. Di Turki memang tidak ada Quick Count.
Pukul 9 malam, Hasil Riel Count pemilu Turki diumumkan secara resmi di berbagai channel TV. Seperti TV Pemerintah – TRT 1, TV Berita – TRT Habert, TRT Turk, Channel TV Swasta – Kanal D, ATV, Haberturk TV termasuk CNN Turk.
Menyaksikan pergerakan suara hasil Pemilu Turki di kamar hotel, dada ikut bergemuruh, sebagaimana menyimak hasil Pileg di tanah air. Entahlah. Memang Pemilu Turki menjadi perhatian. Di tengah bombardir tekanan kepada Erdogan, saya berharap Erdogan terpilih menjadi Presiden.
Menyimak perjalanan kampanye di pemilu Turki sebelum waktu pencoblosan, pada 14 Mei,cukup menarik. Sepanjang jalan yang kami lewati dari Istanbul – Bursa – Izmir – Kosadasasi – Konya – Cappadocia hingga Kota Bolu, ada 2 wajah yang sangat menonjol mendominasi ruang public: Capres Recep Tayyib Erdogan dan pesaingnya Capres Kemal Kilicdaroglu.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi