Nasional

Anggota Komisi IX DPR RI Minta Para Pihak Hentikan Hoaks dan Polemik Soal Ibadah haji

potretmaluku.id – Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen menyebutkan, bahwa kebijakan haji yang dikeluarkan pemerintah adalah untuk kemaslahatan umat. karena itu, dia meminta para pihak untuk menghentikan hoaks dan kesimpangsiuran informasi, terkait dengan polemik penundaan haji dan persoalan pengelolaan dana haji.

“Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Menteri Agama RI Nomor 660 Tahun 2021 memutuskan membatalkan pemberangkatan haji 2021 dengan kaidah mencegah risiko dan mafsadah, seraya mendahulukan kebaikan atau maslahah. Hal itu sangat jelas dan gamblang,” ujar Muchamad, dalam keteranan persnya di Jakarta, Selasa (8/6/2021).

Lantaran itu, dia meminta para pihak yang memberikan pernyataan keliru tentang haji hendaknya tabayun, kemudian menyampaikan revisi di publik agar tidak menjadi pelintiran kebencian, bahkan kebohongan.

Beberapa waktu ini, beredar berbagai pernyataan terkait dengan pembatalan haji. Ada beberapa pernyataan dari politikus dan ustaz yang tidak tepat, bahkan menyudutkan pemerintah. Ketidaktepatan pernyataan ini juga dibarengi dengan informasi yang salah,” tandasnya.

Para pihak, baik tokoh parpol maupun mereka yang mengaku ustaz, yang beberapa hari belakang menyebar hoaks dan fitnah tentang penyelenggaraan haji, diimbaunya untuk sadar diri dan mengkoreksi ucapannya.

“Sayang disayangkan jika fitnah, hoaks, dan kebencian itu seperti membarakan api di media sosial, yang efeknya membuat keributan dan perselisihan. Maka, sebaiknya tabayun, cek informasi secara akurat,” ujar anggota lesgislatif asal daerah pemilihan Jawa Tengah V ini.

Kementerian Agama dan pihak terkait, lanjut Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama itu, sebaiknya memperluas edukasi terhadap dana haji dan pengelolaannya, baik menggunakan media sosial maupun jaringan KUA yang telah diberdayakan Kemenag dengan wajah baru.

“Selain itu, literasi informasi tentang haji melalui ormas-ormas Islam, di antaranya NU dan Muhamamdiyah, sangat penting untuk menjangkau jemaah dan umat Islam yang lebih luas,” pungkasnya.

 

 

 

 

 


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button