Yayasan Ina Ama dan Sejumlah Dokter Rayakan HUT Kemerdekaan dengan Pengobatan Gratis di Wilayah Perbatasan
potretmaluku.id – Yayasan Ina Ama Gereja Protestan Maluku (GPM) bersama sejumlah dokter spesialis merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan dengan memberikan pelayanan kesehatan secara gratis di wilayah perbatasan.
Tepat di puncak perayaan HUT Kemerdekaan yang ke-79, mereka memberikan pengobatan secara gratis di wilayah perbatasan negara, yakni di Lapangan Kalwedo Kota Tiakur Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Sabtu (17/8/2024).
Ketua Yayasan, Pieter Saimima mengatakan, kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak 15 Agustus kemarin di dua lokasi berbeda. Dan di puncak perayaan HUT kemerdekaan NKRI ini, kegiatan ini dilaksanakan di wilayah perbatasan NKRI.
Kegiatan ini melibatkan sembilan dokter, yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis THT, dokter spesialis anak, dokter gigi, dokter spesialis mata, dokter spesialis saraf dan dibantu oleh sejumlah tenaga kesehatan lainnya.
Dengan datang dan melayani secara langsung di perbatasan negara atau beranda depan negara Kesatuan Republik Indonesia, mereka telah mengabdikan diri kepada masyarakat, dan turut mengisi kemerdekaan RI dengan pelayanan nyata.
“Para dokter ini luar biasa, mereka rela meninggalkan tugas di Kota Ambon demi melayani masyarakat di pulau-pulau terluar dan perbatasan dengan semangat kemerdekaan. Ini adalah wujud dari panggilan kemanusian yang tinggi,” kata Saimima.
Sementara itu, dokter umum, Lita A. Tarumaseley mengaku, dua hari sebelum kegiatan dilaksanakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat.
Setelah berkoordinasi, ternyata memang masyarakat sangat butuh pengobatan secara intensif, apalagi di daerah pelosok atau pulau yang jauh dan sulit dijangkau karena armada transportasi dan keadaan cuaca atau gelombang laut.
“Karena itu pilihan untuk datang ke Pulau Moa adalah pilihan yang tepat,” ujar Koordinator dokter itu.
Hal senada juga disampaikan Rodrigo Limmon, salah satu dokter spesialis THT. Dia menyampaikan, pelayanan seperti ini sangat membantu masyarakat. Mereka bisa berobat secara gratis sesuai keluhan masing-masing.
Dia juga mengaku senang bisa berjumpa langsung dengan masyarakat di wilayah perbatasan yang sulit mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Apalagi dengan berada di perbatasan negara. Kami bersyukur sudah bisa menghadirkan pelayanan negara dan panggilan profesi dokter secara langsung,” ujar Rodrigo.
Dokter spesialis penyakit dalam, Jansye Pentury juga menambahkan, kesehatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat, selain pendidikan, kelistrikan dan air bersih yang harus terpenuhi sebagaimana kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Dalam konteks laut-pulau, pemenuhan pelayanan kesehatan di Provinsi Maluku masih menjadi problem dasar dan perlu kolaborasi atau sinergi bersama pemerintah dan swasta atau lembaga agama.
“Kami berharap, ada fasilitasi dan sinergitas pemerintah dengan gereja dalam hal ini Sinode GPM untuk bisa menjangkau pulau-pulau yang lain juga,” ungkap Pentury. (RED)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi