Warga MBD Antusias Ikut Pengobatan Gratis dan Edukasi dari Yayasan Ina Ama GPM
potretmaluku.id – Ribuan masyarakat di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) antusias menyambut pengobatan gratis yang dilaksanakan oleh Yayasan Ina Ama Gereja Protestan Maluku (GPM) yang berlangsung di Jemaat GPM Kaiwatu, Pulau Moa, Jumat (16/8/2024) kemarin.
Pengobatan gratis di Jemaat GPM Kaiwatu, Pulau Moa itu merupakan kegiatan lanjutan, setelah hari pertama dilaksanakan di Gedung Gereja Eliora pada Kamis (15/8/2024) lalu.
Selain mendapat pengobatan gratis, masyarakat di wilayah tersebut juga mendapat edukasi kesehatan dari sejumlah dokter spesialis yang dilibatkan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Hal paling umum adalah mengenai pola dan menu makan, serta tindakan perawatan kesehatan mata, berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim kering di MBD.
Ibu Idi Kosapilawan, salah satu pasien yang berasal dari Pulau Letti itu mengaku senang bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis dari kegiatan yang dilaksanakan oleh Yayasan Ina Ama GPM itu.
“Ini sangat bermanfaat bagi kami. Tentu ini sangat membantu masyarakat karena bisa berobat secara langsung dan gratis,” ungkap Idi Kosapilawan.
Hal senada juga diakui oleh salah satu ibu rumah tangga lainnya, Yos Lakopali. Pasien gigi asal Pulau Lakor itu mengharapkan agar pengobatan gratis seperti itu bisa dilanjutkan di kemudian hari.
“Kami berharap tidak sampai disini, dan bisa dilanjutkan lagi, karena masih banyak masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan seperti ini,” ujar Ibu Yos.
Salah satu warga yang juga merasakan pelayanan kesehatan secara gratis adalah Grey yang juga berasal dari Pulau Letti, yang rela menyeberangi lautan menggunakan armada laut seperti speedboat dan motor transport laut untuk dapat berobat secara gratis.
Kata dia, pelayanan para dokter sangat luar biasa, sebab selain bisa berobat tetapi juga mendapatkan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan.
“Sebagai masyarakat yang ada di pulau-pulau, ia berharap agar pelayanan seperti ini bisa menjangkau pulau Letti secara langsung,” ungkapnya.
Dani Nirlau, salah satu pasien yang berasal dari Pulau Lakor itu mengaku bersyukur bisa mendapatkan pengobatan gratis. Pasien dengan keluhan saraf itu mengaku sudah sejak lama ingin berobat, namun terkendala lantaran tidak ada dokter saraf di daerah tersebut.
“Saya berterimakasih sekali, sebab Sinode GPM sudah bisa mengajak para dokter yang mau datang secara langsung di MBD,” tutur Dani.
Pada umumnya, masyarakat berharap agar pelayanan tersebut bisa dilaksanakan secara intensif baik oleh gereja maupun pemerintah, karena bisa menyasar langsung ke masyarakat, sehingga pelayanan gratis perlu untuk dilaksanakan. (RED)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi