Wali Kota Ambon Sebut Kunci Keberhasilannya Memimpin, Karena Rukun dengan Wawali
potretmaluku.id – Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyebutkan kunci keberhasilan dirinya memimpin Kota Ambon, yang meraih sejumlah penghargaan selama 4 tahun kepemimpinan bersama Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler, adalah kerukunan.
“Kunci keberhasilan ini, hanya karena kerukunan. Dalam perspektif iman saya, saya yakin jika dua orang itu rukun, maka Tuhan akan perintahkan berkat itu turun kepada mereka,” ujar Richard saat memberikan sambutan pada apel dalam rangka Syukuran 4 Tahun Kepemimpinan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy – Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler, 22 Mei 2017 – 22 Mei 2021, yang digelar di Tribun Lapangan Merdeka Ambon, Senin (24/5/2021).
Jadi apa yang dicapai Ambon sampai saat ini, menurut Richard, karena kerukunan yang sangat mesra antara dirinya dengan Syarif Hadler, dalam memimpin Pemerintahan Kota Ambon.
“Kementerian Dalam Negeri memberikan apresiasi,, bahkan dalam beberapa kesempatan, itu disebutkan, bahwa belajarlah dari harmonisasi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon, dalam membangun kotanya,” tutur Wali Kota Ambon 2 periode ini.
Di kesempatan ini pula, Richard memaparkan capaian pembangunan di empat tahun periode kepemimpinan bersama Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler.
Capaian pembangunan ini, kata dia, diwujudkan melalui tujuh program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yakni Ambon Cerdas, Ambon Sehat, Ambon Sejahtera, Ambon Aman, Ambon Bersih, Ambon Terang dan Ambon Berbudaya.
“Dari program Ambon Cerdas, bisa dilihat bahwa angka melek huruf pada tahun 2017 berada pada angka 88.83%. Di tahun 2020 naik menjadi 99.98%. Artinya hampir tidak ada orang yang buta huruf di kota ini,” ujar Richard.
Yang menarik, kata Richard, angka usia harapan hidup di Kota Ambon cukup tinggi, yakni pada tahun 2021, sudah mencapai usia 70 tahun dan 25 hari. Sebelunya pada taun 2017 baru ada di angka 69 tahun 8 hari.
“Selama empat tahun kepemimpinan kami, berbagai prestasi dan capaian diraih. Semua ini atas keberhasilan kerja keras maupun bersama kita,” tandasnya.
Richard menyebut indikator keberhasilan pembangunan ditunjang kepemimpinan dan partisipasi sosial masyarakat.
Jika indikator angka kuantitatif memberikan dampak positif, lanjut dia, tetapi sebagian orang melihat dari aspek negatif. Ini karena yang dilihat bukan keberhasilannya tetapi kekurangannya.
Prestasi yang dicapai selama empat tahun kepemimpinan, berhasil meraih 106 penghargaan dari berbagai pihak.
“Saya menyampaikan kepada staf bahwa bekerja bukan untuk meraih penghargaan, tetapi jika kerja baik otomatis bonus akan datang dalam bentuk penghargaan, ” ujar Richard.
Dia berharap, akhir masa kepemimpinan semangat tidak kendor. Sebab biasanya ada kecenderungan di akhir kepemimpinan semakin kendor.
“Semangat dan energi tetap harus sama sampai akhir masa kepemimpinan,” pungkasnya.(PM-03)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi