AmboinaKawan JebiKuliner

Toko Kopi Palma Ambon: Ngopi dengan Nuansa Rumah Nenek di Lorong Sagu

KOTA Ambon, sejak dulu, memang punya budaya ngopi yang lekat. Rumah-rumah kopi selalu ramai, baik pagi saat orang-orang mencari sarapan, hingga sore ketika mereka “basnup”, bersantai sambil menyeruput kopi dan berbincang. Umumnya, para pengunjungnya adalah bapak-bapak yang menikmati rutinitas khas ini.

Namun, suasana berubah beberapa tahun terakhir. Gelombang coffee shop kekinian mulai bermunculan, menawarkan konsep modern yang jauh dari kesan tradisional rumah kopi Ambon tempo dulu.

Saya sempat terkejut ketika pulang ke Ambon setelah beberapa tahun merantau; ada begitu banyak coffee shop baru, bahkan beberapa berdiri berdekatan.

Toko Kopi Palma
Suasana salah satu sudut Toko Kopi Palma.(Foto: Dok. Toko Kopi Palma)

Di antara semua tempat yang bermunculan, satu yang mencuri perhatian saya adalah Toko Kopi Palma. Lokasinya di Lorong Sagu, sebuah area yang masih menyimpan jejak arsitektur Belanda dengan bangunan-bangunan tua yang menawan.

Menariknya lagi, pemiliknya adalah teman SMA saya, Jeanli Elfindy (akrab disapa Findy) dan Ryan Yoseph, suaminya yang seorang Pastry Chef.

Sore itu, saya sudah janjian dengan sahabat untuk nongkrong di Palma. Ini kali pertama saya menginjakkan kaki di sana. Seperti biasa, jadwal ngopi bersama sahabat menjadi ritual mingguan kami, dan kali ini Toko Kopi Palma menjadi tujuannya.

Toko Kopi Palma

Suasana Lorong Sagu yang Membawa Nostalgia

Lorong Sagu memang unik. Bangunan tuanya menyimpan cerita masa lalu, memberikan nuansa nostalgia yang kental. Begitu memasuki Toko Kopi Palma, saya langsung merasakan kehangatan yang sama.

Dekorasi di dalamnya menonjolkan elemen-elemen klasik: mesin jahit kuno, telepon koin, hingga tape jadul yang jarang ditemukan di coffee shop modern.

Saat menunggu pesanan, saya memutuskan mencoba Butterscotch Latte, menu terbaru mereka. Sambil menyeruput latte, saya berbincang dengan Findy tentang perjalanan Toko Kopi Palma.

Awal Mula Toko Kopi Palma

Menurut cerita Findy, ide mendirikan Palma muncul dari latar belakang suaminya, Ryan, yang seorang Pastry Chef, dan Findy sendiri yang memiliki pengalaman di dunia marketing.


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

1 2 3Next page

Berita Serupa

Back to top button