Penularan Omicron Mengintai Anak-anak di Indonesia
potretmaluku.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan, penularan Omicron turut mengintai anak-anak Indonesia. Lantaran itu, lembaga ini meminta perjuangan melindungi anak-anak tak boleh kalah dari cepatnya transmisi Omicron.
Selain prokes ketat, vaksinasi jadi salah satu cara efektif mencegah infeksi COVID-19 pada anak.
Laman FB Kemenkes RI merilis, Selasa (8/2/2022), di Indonesia vaksinasi anak usia 6-17 tahun telah dimulai sejak tahun 2021.
Pemberian vaksin COVID-19 untuk melindungi anak-anak terutama usia sekolah, guna mendukung aktivitas belajar tatap muka secara langsung tentunya dengan prokes ketat.
Vaksin untuk anak-anak, disebutkan, sama amannya dengan vaksin untuk usia dewasa, seluruh vaksin telah melalui serangkaian uji klinis yang sangat ketat untuk memastikan aman dan berkhasiat saat digunakan.
Sebelum vaksinasi, anak-anak harus dipastikan sehat dan siap menerima vaksin. Peran orang tua penting banget dalam memberikan pengetahuan kepada anak tentang tujuan & manfaat vaksinasi, jadi anak-anak lebih siap dan percaya diri saat akan divaksin.
Vaksin hanya diberikan kepasa anak-anak yang sehat. Untuk itu, Tenaga kesehatan akan memeriksa anak penerima vaksin untuk melihat status kesehatannya, ini untuk memastikan sasaran dapat divaksinasi.
Bagaimana dengan efek samping vaksinasi? Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah respons tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan. Hal ini wajar terjadi, biasanya reaksi yang timbul sifatnya ringan dan mudha diatasi.
Jika terjadi efek samping berat, hubungi contact center yang ada di kartu vaksinasi atau segera ke fasyankes untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
Manfaat dari vaksinasi jauh lebih besar dibandingkan risikonya, jangan takut, jangan khawatir dan jangan ditunda. Segera berikan vaksiansi COVID-19 pada anak agar terhindar dari Omicron dan mutasi virus lainnya.
Setelah divaksinasi, baik anak maupun orang tua diingatkan untuk tetap disiplin mejalankan proyokol kesehatan 5M.(*/TIA)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi