MalukuPendidikan & Kesehatan

Pemilihan Rektor UKIM Bentuk Kedewasaan Berdemokrasi

Potretmaluku.id – Pejabat baru Rektor Universitas Kriten Indonesia Maluku (UKIM) periode 2021 – 2025 Dr. Hengky Herson Hetaria, MTh, mengatakan pemilihan Rektor UKIM yang berlangsung kurang lebih selama tiga bulan, menunjukkan kedewasaan perguruan tinggi ini dalam berdemokrasi. Sebab perihal pemilihan Rektor ini, masih sering menjadi masalah di beberapa kampus di Indonesia.

Kedewasaan demokrasi ini, kata dia, kiranya memperteguh status UKIM sebagai kampus orang basudara (Bersaudara). Dan semangat inilah, kiranya dapat dilestarikan di waktu-waktu yang akan datang.

Kelancaran proses ini, lanjut Hengky, tidak terlepas dari andil berbagai pihak yakni para mahasiswa, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di tujuh fakultas lingkup UKIM, Senat, KPCR, pengurus dan pimpinan Yayasan Perguruan Tinggi (YAPERTI) Gereja Protestan Maluku (GPM).

“Terima kasih untuk kita semua, karena saya dipilih dan dipercayakan untuk menerima tanggung jawab sebagai Rektor oleh senat, maupun YAPERTI GPM. Dan hari ini saya telah menerima dan berjanji untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab pelayanan tersebut dengan semua kekurangan dan kelebihan yang saya miliki,” lanjut Hengky, Senin (18/10/2021).

Dia menjelaskan, dirinya sadar tugas memimpin UKIM, bukanlah suatu tugas yang mudah dan ringan tapi tugas yang berat dan penuh tantangan.

“Memimpin UKIM sebagai perguruan tinggi yang didirikan oleh GGPM, mesti konsisten dan bersinergi dengan MPH Sinode, MPK Klasis maupun Jemaat GPM dalam melaksanakan misi gereja di bidang pendidikan tinggi, yakni ikut mencerdaskan kehidupan bangsa,” tutur Hengky.

Di tempat yang sama, pejabat (Rektor) lama, Pendeta Dr. Yafet Damamain, periode 2017-2021, menuturkan, hari ini, bagi dirinya menjadi suka cita yang sangat besar.

Karena menerima tanggung jawab sebagai Rektor UKIM 26 Maret 2018 lalu menjadi suatu kekhawatiran, apakah dirinya sanggup melewatinya atau tidak. Apalagi tanggung jawab sebagai Rektor hingga satu periode lamanya.

“Dan di penghujung masa jabatan saya, masuk masa dimana masuk dua peristiwa yang cukup mengganggu pikiran saya. Yakni, peristiwa gempa bumi di akhir 2019 dan peristiwa wabah Covid-19 yang melanda negeri tercinta ini, khususnya di Maluku. Dan tiba di hari ini, adalah sebuah mukjizat yang harus di syukuri. Mari kita bersyukut kepada Tuhan, yang membuat perkara-perkara ajaib bagi UKIM dan GPM,” ujar Yafet.

Baginya, pernah menjadi Rektor UKIM adalah suatu kebanggaan. Di tahun-tahun terakhir jadi dosen, dirinya dipercayakan Gereja dan yayasan untuk jadi Rektor UKIM.

Yafet menyebut hal tersebut sebagai kepercayaan yang besar, sehingga dirinya berusaha melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. Tentu sebagai manusia, tidak sempurna. Masih banyak, yang belum dilakukan.

“Karena itu, di hari terakhir masa kepimpinan saya, saya meminta maaf atas kelemahan, kekhilafan, dan ketidakmampuan memenuhi berbagai pihak. Terutama untuk civitas akademika universitas,” pungkasnya. (WEH


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Kue/Cookies Enak Berkualitas dari Inggrid Bakery & Pastry

Berita Serupa

Back to top button