potretmaluku.id – Calon Gubernur (Cagub) Maluku, Murad Ismail (MI) memaparkan strategi pencegahan konflik sosial di Maluku dalam debat perdana Calon Gubernur – Wakil Gubernur Maluku yang diselenggarakan KPU pada Sabtu, kemarin.
Paparan itu disampaikan sebagai jawaban atas pertanyaan dari moderator terkait dengan upaya memperkuat solidaritas sosial antar individu, individu dengan kelompok, serta antar kelompok, pada sesi kedua debat publik Cagub Maluku 2024.
Kata MI, jika terpilih, beberapa upaya akan dilakukan untuk mencegah potensi konflik sosial di masyarakat dengan memanfaatkan kearifan lokal yang selama ini terpelihara di tengah masyarakat.
Upaya yang akan dilakukan adalah menggelar festival budaya yang melibatkan masyarakat luas di Maluku. Membuat anak muda gemar bercerita adat tentang hidup orang basudara. Mendukung pelaksanaan Panas Pela dan Panas Gandong.
Selain itu, Melaksanakan pekan pemuda kreatif, olahraga unggul, bebas ke arah kearifan lokal. “Itu yang akan kami lakukan jika menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur,” ujar MI.
Strategi pencegahan potensi konflik sosial versi paslon gubernur nomor urut 2, Murad Ismail – Michael Wattimena (2M) tersebut mendapat respon positif dari dua rival politik dalam debat tersebut.
Cagub dari pasangan nomor urut 3, Hendrik Lewerissa mengakui, jawaban yang disampaikan MI sudah cukup baik. Namun dalam rangka untuk meningkatkan. Kohesivitas sosial bagi masyarakat yang beragam, tidak hanya dilakukan lewat kegiatan seremonial saja.
“Kita juga harus mendorong komunikasi lintas komunitas yang lebih intens, sehingga kohesivitas itu memang menjadi sesuatu yang asli, bukan sebatas formalistik seremonial,” tambah Hendrik.
Pengakuan yang baik juga disampaikan Cagub dari pasangan nomor urut 1, Jeffry Apoly Rahawarin (JAR). JAR juga mengakui, sanggahan yang disampaikan cagub dari paslon nomor urut 1, bahwa tidak hanya sebatas pada seremonial.
Kata dia, pemerintah juga harus memperhatikan dan menjamin hak ulayat masyarakat di negeri adat. Karena persoalan masyarakat adat dengan para investor kerap menimbulkan konflik yang merugikan masyarakat sendiri.
“Apa yang disampaikan pasangan nomor urut 2, dan ditambahkan pasangan nomor urut 3, itu semua sudah cukup baik. Ini semua semata-mata untuk kemajuan Maluku dan kesejahteraan masyarakat di Maluku,” ungkap JAR. (SAH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi



