AmboinaPendapat

Mengantisipasi Kerentanan Sosial dan Pemicu Konflik di Kota Ambon

PENDAPAT

Hasilnya? Davao kini dikenal sebagai salah satu kota paling aman di Filipina. Sektor pariwisatanya maju masyarakat hidup dalam harmoni.

Apa yang dilakukan di Davao bisa menjadi inspirasi bagi Ambon. Bukan untuk meniru secara persis, tetapi untuk mengambil esensi dari strategi mereka: integrasi antara pendekatan keamanan dan pembangunan komunitas.

Resolusi Multikultural untuk Generasi Muda

Generasi muda adalah harapan masa depan Ambon. Di tengah keberagaman etnis dan agama, mereka perlu dibekali keterampilan multikultural sejak dini.

Pendidikan formal maupun informal harus dirancang untuk mengajarkan nilai-nilai toleransi, menghormati perbedaan, dan hidup bersama secara harmonis.

Bayangkan sebuah sekolah di Ambon yang mengintegrasikan pelajaran tentang keberagaman dalam kurikulumnya. Anak-anak belajar untuk memahami konteks sosial dan psikologis masyarakat mereka.

Mereka diajarkan untuk tidak membawa sentimen pribadi ke ranah publik, apalagi menyeret persoalan personal itu ke konflik komunal.

Selain itu, penggunaan media sosial juga harus mendapat perhatian serius. Edukasi tentang literasi digital perlu ditingkatkan agar masyarakat, khususnya generasi muda, dapat menggunakan platform ini secara bijak.

Provokasi dan narasi yang memecah belah harus dicegah, sementara konten yang mempromosikan harmoni harus diperbanyak.

Ada semacam pantangan sosial untuk tidak disentuh dan dieksploitasi secara berlebihan, seperti politik identitas (agama) atau simbol-simbol komunitas (adat), apalagi hingga menarik persoalan personal ke konflik komunal.

Keterampilan multikultural juga meliputi penggunaan media sosial dengan lebih bijak oleh masyarakat. Setup konten yang dapat memantik sentimen kelompok, menjurus pada provokasi massa harus dapat dihindari untuk disebarkan apalagi sampai memproduksinya.

Semua ini sebagai resolusi bersama dan kemudian menjadi habitus kolektif. Intinya keterampilan multikultural adalah kemampuan masyarakat Maluku untuk beradaptasi dan hidup bersama secara harmonis dalam perbedaan (suku-agama).


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Previous page 1 2 3 4Next page

Berita Serupa

Back to top button