
Pertama, Solidaritas Kelompok Berbasis Agama. Perbedaan yang semestinya menjadi kekayaan justru seringkali menjadi sumbu konflik. Peristiwa kecil pun bisa membesar jika melibatkan sentimen agama.
Kedua, Media Sosial Sebagai Katalis: Di era digital, narasi provokatif di media sosial dapat menyulut api di tengah masyarakat yang masih tersegregasi.
Ketiga, Residu Konflik Lama: Kenangan buruk dari konflik 1999 masih meninggalkan bekas di banyak kalangan, sehingga mudah terprovokasi.
Pendekatan keamanan memang penting, tetapi tidak cukup. Solusi berkelanjutan harus mencakup kesejahteraan, resolusi multikultural, dan pengelolaan media sosial yang bijak.
Realitas yang tentu saja memerlukan upaya antisipasi dan mitigasi terus-menerus. Baik itu melalui pendekatan keamanan, menjaga stabilitas sosial, dan resolusi konflik, tapi yang tak kalah pentingnya adalah dengan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach).
Sebab akar persoalan lainnya, seperti tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, berkelindan dengan adanya kebiasaan minum minuman keras dan balapan liar dikalangan pemuda turut memperkuat dan memperbesar kerentanan.
Diperlukan penegakan hukum yang konsisten untuk memberikan sinyal bahwa pemerintah serius dalam menjaga keamanan dan keadilan bagi seluruh masyarakat Maluku. Di sisi lain, pengawasan keamanan juga harus diperkuat.
Pendekatan yang lebih kreatif bisa dilakukan, seperti dengan menginisiasi adanya satu unit pengamanan yang secara rutin melakukan patroli dan edukasi di masyarakat, antara lain untuk mencegah dan mengontrol ‘kumpul-kumpul’ pemuda dengan konsumsi miras tradisional.
Inspirasi dari Kota Davao, Filipina
Sepertinya Kota Ambon perlu belajar dari Davao, kota di Filipina dalam menghadapi masalah serupa. Davao adalah contoh nyata bagaimana keberanian dan kreativitas bisa mengubah wajah sebuah kota.
Dengan pendekatan yang tegas namun manusiawi, Davao mengembangkan unit keamanan khusus seperti Davao Death Squad (DDS). Unit ini tidak hanya menjaga keamanan tetapi juga merangkul masyarakat melalui edukasi dan patroli rutin.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi