Pendapat

Masjid Shuncheng, Kesejukan Di Tengah Kota Kunming Tiongkok

PENDAPAT

Oleh: M. Suhfi Majid (Warga Bogor asal Ambon)


KUNMING. Mobil yang kami tumpangi, berbelok dari Dongfeng W Rood Kunming ke jalan kecil yang cukup padat. Suasana beda terlihat di jalan tersebut. Beberapa perempuan berkerudung lalu lalang. Wajah mereka khas Tiongkok tentunya.

Sepanjang jalan kecil itu, banyak pedagang kakilima menggelar dagangannya. Macam – macam barang yang dijual. Buah – buahan, sayur – mayur, makanan olahan hingga pernak – pernik khas Kunming. Sebagian besar pria yang jualan, berkopiah putih.

Beberapa meter dari kerumunan pedagang, gerbang besar khas Tiongkok terlihat. Masjid Shuncheng berada di dalamnya. Sebagaimana Masjid di Tiongkok, tak akan ditemukan menara dan kubah seperti kebanyakan masjid di Indonesia.

Atap masjid berciri bangunan Tiongkok pada umumnya. Fitur bergaya arsitektur tradisional mendominasi bangunan. Baik eksterior maupun interior masjid.

Saya berdiri di tengah – tengah halaman Masjid. Memandang bangunan pendukung berlantai dua yang dibangun mengeliling masjid. Dominasi arsitektur tradisional Tiongkok menjadikan kompleks Masjid Shuncheng nampak seperti sebuah kuil.

Masjid Shuncheng
Penulis berpose di depan Masjid Shuncheng Kunming yang bergaya tradisional Tiongkok dengan nuansa Islam di Provinsi Yunnan.(Foto: Dok. penulis)

Merasakan bahwa ini sebuah masjid ketika menaiki tangga bangunan utama. Ada hamparan karpet dominan merah yang digelar. Masuk ke dalam, terlihat ruangan tempat sholat. Tiang – tiang penyangga dalam masjid terbuat dari kayu. Berusia sudah cukup tua namun masih dipertahankan.

Masjid Shuncheng dibangun pada 1425. Usianya telah 6 abad. Dibangun pada masa pemerintahan Hongxi Dinasti Ming. Dibangun oleh Komunitas Muslim Hui. Sekitar dua puluh juta Muslim tinggal di Tiongkok, dan hampir setengahnya adalah Hui.

Muslim Hui juga berbahasa Mandarin. Menyebar dan tinggal diberbagai penjuru Tiongkok. Komunitas Hui yang cukup besar ditemukan di Xinjiang, Yunnan, Henan, Hebei, dan Shandong. Masjid Shuncheng yang saya datangi berada di Kota Kunming Provinsi Yunnan.

Saat saya mampir di kompleks Masjid ini di jumat (15/8) pagi jam 10, lingkungan masjid tampak lengang. Beberapa orang tua berkerudung dan berkopiah nampak lalu lalang. Kehadiran Masjid Shuncheng di tengah Kunming, menghadirkan kesejukan tersendiri.

Masjid ini memiliki halaman yang luas, dengan pepohonan pinus dan cemara yang rimbun di sekeliling bangunan. Taman dan lanskapnya turut menciptakan suasana tenang di masjid.

Masjid Shuncheng
Penulis pada salah satu kios di ruas jalan Shuncheng, Kunming.(Foto: Dok. penulis)

Di Masjid ini ada bangunan berlantai dua. Di sinilah pusat aktifitas Kunming Islamic College. Terdapat ruangan – ruangan yang dijadikan kelas. Tempat belajar teologi Islam, bahasa Arab, dan sejarah Islam. Yunnan Islamic Association juga berkantor di kompleks Masjid Shuncheng. Lembaga ini berfungsi sebagai badan pusat penyelenggaraan kegiatan-kegiatan Islam.

Yang menarik, di depan gerbang utama Masjid tak jauh dari Shuncheng Street, terdapat berbagai toko yang menjual berbagai produk muslim. Mukena, kopiah, sorban, baju gamis dapat dipilih pada toko – toko yang berjejeran.

Kurma tidak hanya kita temukan di pasar tanah abang. Di Shuncheng street, beberapa jenis kurma juga dijual. Makanan halal disediakan di beberapa restaurant di kompleks Masjid.

Sebutlah Restauran Yi Yi Zhai. Restauran ini populer untuk makanan halal yang menawarkan berbagai hidangan tradisional Hui. Restaurant Huimin menyajikan hidangan yang memadukan rempah-rempah tradisional. Maka cita rasa asli masakan Muslim setempat akan nikmati di sekitar Masjid Shuncheng.

Saya membeli beberapa buah roti daging yang dijual di kompleks Masjid, untuk bekal perjalanan ke Fenglong. (*)

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button