Pendapat

Lagangnya Politik Etnisitas di Pilkada Buru Selatan

PENDAPAT

  1. Mobilisasi Etnis dalam Persaingan Politik

Dalam teori instrumentalisme, identitas etnis dianggap sebagai sesuatu yang dapat digerakkan atau dimobilisasi sesuai dengan kebutuhan politik.

Di Buru Selatan, mobilisasi etnisitas ini terlihat dalam bagaimana aktor politik menciptakan koalisi dengan pemimpin-pemimpin komunitas etnis setempat.

Koalisi semacam ini membantu memperkuat dukungan, terutama di daerah yang lebih homogen secara etnis. Politisi mungkin memanfaatkan adat, ritual, atau kegiatan keagamaan yang terkait dengan etnis tersebut untuk menciptakan kesan bahwa mereka adalah “bagian” dari komunitas, sehingga mendekatkan diri dengan pemilih etnis tertentu.

Sebagai contoh, calon bupati atau anggota legislatif mungkin menghadiri acara-acara adat dari kelompok etnis Buru, Seram, atau lainnya sebagai upaya untuk mendapatkan pengakuan dan dukungan.

Mereka menggunakan simbol-simbol kebudayaan setempat sebagai instrumen untuk memperkuat kedekatan dan legitimasi mereka di mata pemilih, serta mengamankan loyalitas dari komunitas etnis tertentu.

  1. Penggunaan Isu Etnis dalam Kebijakan Publik

Teori instrumentalisme juga berpendapat bahwa identitas etnis dapat digunakan untuk mengendalikan kebijakan publik sesuai dengan kepentingan elit.

Di Buru Selatan, kebijakan pembangunan mungkin dirancang dengan mempertimbangkan kepentingan kelompok etnis tertentu demi mendapatkan dukungan dari kelompok tersebut dalam proses politik.

Misalnya, pemerintah daerah bisa fokus pada pembangunan di daerah yang dominan dihuni oleh kelompok etnis tertentu dengan harapan mendapat dukungan politik dari kelompok tersebut.

Para elit mungkin menggunakan isu-isu kesejahteraan kelompok etnis sebagai alasan untuk melancarkan program-program spesifik yang pada kenyataannya lebih bertujuan untuk mendapatkan dukungan politik.

Dalam konteks ini, etnisitas bukan dilihat sebagai warisan budaya yang netral, tetapi sebagai instrumen politik yang fleksibel dan dapat dimanipulasi untuk meraih tujuan politik tertentu.


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Previous page 1 2 3Next page

Berita Serupa

Back to top button