potretmaluku.id – Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Maluku, Edwin Adrian Huwae mengaku, pelaksanaan Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) Catur 2023 zona Indonesia Timur merupakan tekad bersama.
Kata dia, Pemprov Percasi Maluku ingin kegiatan yang dilaksanakan di Kota Ambon selaku tuan rumah itu bisa berjalan baik dan sukses. Hanya saja, tidak ada kepedulian dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
Padahal, kegiatan tersebut tidak terlepas dari tugas dan tanggungjawab KONI Maluku. Sayangnya KONI Maluku seolah tidak peduli dengan kegiatan pembinaan dan pengembangan cabang olahraga (cabor) prestasi di Maluku, termasuk cabor catur.
“Yang kami sesalkan adalah soal KONI Maluku, yang kesannya mengabaikan acara Pra Pon ini,” kata Edwin saat diwawancarai usai pembukaan Babak Kualifikasi Pra PON ke-XXI zona Indonesia Timur Catur di Hotel Amboina, Rabu (2/8/2023).
Dia menyebut, Percasi Maluku ingin mengajak cabor lainnya di Provinsi Maluku untuk meminta kepada Gubernur Maluku supaya melakukan evaluasi terhadap Pengurus KONI Maluku.
“Gubernur sebagai ketua umum KONI Maluku bertanggung jawab untuk mengevaluasi pengurusnya demi kemajuan olahraga di Maluku,” cetusnya.
Menurut Edwin, apabila tugas dan tanggung jawab itu tidak bisa dilaksanakan secara baik dan profesional, tentu akan berdampak pada prestasi olahraga Maluku. Bahkan pada akhirnya prestasi buruk ini juga akan berdampak pada nama baik seorang gubernur. Apalagi ini Pra PON menuju PON yang adalah event nasional.
Dia mengakui, gubernur cukup memiliki perhatian terhadap pengembangan olahraga di Maluku, hanya saja salah diterjemahkan oleh para pengurus-pengurus KONI yang ada saat ini.
“Saya menganggap mereka yang ada saat ini sebagai pengurus-pengurus KONI harus dievaluasi oleh pak Gubernur Maluku,” tandasnya. (HAS)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
