MalukuEkonomi & Bisnis

Gubernur Murad Dukung Investor Australia Bangun Akses Transportasi di Maluku

potretmaluku.id – Gubernur Maluku Murad Ismail mengapresiasi dan mendukung rencana investor Australia, Tasageoby Group, yang berencana berinvestasi pada sektor transportasi di Provinsi Maluku.

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Murad saat menerima Chief Executive Officer (CEO) Tasageoby Group Stuart Janes dan jajaran direksinya, antara lain Direktur Komersial Arfiah Janes, Direktur Utama Maani Tuasikal, dan Manajer Pemasaran dan Informasi Zairin Salampessy, di kediaman pribadi gubernur, kawasan Wailela, Ambon, Jumat kemarin (2/7/2021).

Pada pertemuan tersebut, Stuart Janes menjelaskan soal sarana transportasi yang akan dioperasikan Tasageoby Group, melalui anak perusahaan Air Maluku di Kepulauan Maluku adalah WIG (Wing In Ground) Craft yang diproduksi oleh Perusahaan ARON di Korea Selatan.

“Kapal WIG adalah kapal multimodal yang dalam mode operasional utamanya, dapat terbang melalui efek bantalan udara yang bekerja pada sayap di atas permukaan air, tanpa kontak konstan dengan permukaan, dan didukung di udara terutama oleh daya angkat aerodinamis yang dihasilkan pada sayap atau lambungnya, atau bagian yang dirancang untuk memanfaatkan aksi ground effect,” jelas Stuart.

Meskipun kapal WIG dapat berfungsi baik sebagai kapal maupun pesawat, menurut Stuart, antara International Maritime Organization (IMO) dan International Civil Aviation Organization (ICAO) mengklasifikasikan moda transportasi ini sebagai kapal.

Screen Shot 2021 07 03 at 15.35.06
Teknologi transportasi Wing In Ground (WIG) Craft.(Foto: Dok. Tasageoby Group)

Menanggapi pemaparan Stuart Janes, Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan investor Australia ini hadir di Maluku pada saat yang tepat, karena kepulauan ini memang membutuhkan teknologi transportasi yang akan dibawa oleh Tasageoby Group ke Maluku.

“Kami di Maluku memiliki sembilan kabupaten dan dua kota. Dari satu kabupaten ke kabupaten lain, lewat jalur darat bisa memakan waktu 6 sampai 7 jam. Kalau naik pesawat bisa memakan waktu 1 jam sampai 2 jam. Jika kita pergi ke Maluku Tengah dengan kapal ferry selama 2 jam. Dari Maluku Tengah ke Seram Barat (SBB) saja, kalau lewat darat bisa memakan waktu 6 hingga 7 jam. Jadi kalau Tasageoby Group mengoperasikan WIG Craft di sini, akan sangat membantu,” kata Gubernur Murad.

Menurut Gubernur Murad, kemarin dia melakukan kunjungan kerja ke SBB, dari satu kecamatan ke kecamatan lain bisa memakan waktu 5 hingga 7 jam. Misalnya dari daerah Gesser hingga Gorom. Akhirnya dia memilih pulang lewat laut. Karena jika melalui jalur darat, maka keesokan harinya baru bisa sampai di Ambon.

“Oleh karena itu sebagai daerah kepulauan, seperti Provinsi Maluku yang memiliki luas wilayah 712.480 Km2, terdiri dari sekitar 92,4% lautan dan 7,6% daratan, dengan jumlah pulau mencapai 1.412 pulau dan panjang garis pantai 10.662. Km, dan 658.317 km. kita punya laut, jadi kita sangat membutuhkan alat transportasi laut seperti kapal WIG ini,” ujarnya.

Ia membayangkan ke depan daerah-daerah di Maluku yang sulit akses transportasinya tidak lagi merasa terisolir. Termasuk jika ada warga di pelosok yang jatuh sakit dan membutuhkan segera media pengobatan, transportasi WIG Craft ini akan sangat membantu.

“Dengan hadirnya WIG Craft di kawasan ini nantinya, diharapkan dapat menyelesaikan salah satu permasalahan klasik terkait moda transportasi untuk provinsi kepulauan seperti Maluku,” kata Gubernur Murad yang menyampaikan dukungannya kepada Tasageoby, termasuk mengirimkan surat rekomendasi dan lobby ke kementerian terkait di Jakarta, agar niat menghadirkan WIG craft di Maluku bisa segera terlaksana.

Turut hadir dalam pertemuan Tasageoby Group dengan Gubernur Murad tersebut Kepala Dinas Pariwisata (Kadis) Provinsi Maluku Marcus Pattinama, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Muhammad Malawat, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Abdul Haris, dan Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Provinsi Maluku Melky Lohy.(PM-01)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button