Tenaga Kesehatan Puskesmas di Kota Ambon Dilatih Manajemen Risiko Akibat Dampak Perubahan Iklim
Dalam sambutannya ia menyatakan rasa senang dan bangga, karena dinas Kesehatan Kota Ambon telah dipilih untuk terlibat dalam Project Cores Step ini, dan berharap dapat terus terjalin kerjasama.
“Kami selalu siap dan mendukung berbagai kegiatan dari Core Step, dan sebuah kebanggaan bisa terus dilibatkan. ni ada dua puskesmas terpilih, yang terlibat dari 20 puskesmas yang ada di Ambon. Jadi pesan saya jangan sia-siakan kesempatan belajar ini,” tandasnya.
Dia juga meminta peserta agar menjadi perwakilan yang kelak dapat menyampaikan juga ilmu yang didapat di pelatihan Core Step ini, agar harapannya petugas kesehatan Kota Ambon dapat lebih siap menghadapi berbagai dampak perubahan iklim pada kesehatan.
Pada kemempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UNPATTI Prof. Dr. Pieter Kakisina, SPd.,M.Si, juga mengucapkan terimakasih kepada pihak Core Step, karena telah melibatkan Universitas Pattimura dan telah memilih Kota Ambon untuk menjadi salah satu kota untuk pilot project Core Step.
Selama dua hari, para peserta dibekali dengan materi-materi terkini mengenai strategi manajemen risiko, studi kasus, serta simulasi yang akan membantu mereka dalam mempraktekkan pengetahuan yang diperoleh.
Kegiatan ini menghadirkan 4 orang narasumber, yang merupakan ahli di bidang kebencanaan, lingkungan dan kesehatan, yaitu Dr. Rina Suryani Oktari, yang membahas materi indikator untuk penilaian kerentanan dan risiko iklim, dr. Hendra Kurniawan membawa pembahasan mengenai identifikasi dampak perubahan iklim pada bidang kesehatan, dr. Wahyu Sulistya Affarah yang memaparkan terkait bencana dan perubahan iklim, serta dr. Ina Agustina Isturini yang berasal dari Pusat Krisis, Kementerian Kesehatan, yang memperkenalkan tentang Kebijakan Nasional dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan.
Para peserta tampak bersemangat mengikuti kegiatan yang berlangsung selama 2 hari berturut turut ini. Ada yang menilai, pelatihan ini membuka wawasan mereka terkait perubahan iklim dan bencana.
“Ilmu yang sangat bagus, terlebih fasilitator dan narasumbernya membawa acara dengan sangat menyenangkan, penuh semangat dan kreatif. Kami pun mudah mendapat ilmu dan semakin penasaran terkait dampak perubahan iklim bagi kesehatan,” ungkap salah satu peserta.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas individu para tenaga kesehatan, tetapi juga memperkuat sistem kesehatan di puskesmas, dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata.
Sebelumnya kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas terhadap tenaga kesehatan Puskesmas ini, juga telah sukses dilaksanakan di Kota Banda Aceh 24-25 April 2024 dan di Kota Mataram pada tanggal 27-28 April 2024.
Kota Mataram, Kota Banda Aceh dan Kota Ambon merupakan kota piloting dari project CORE-STEP.
CORE STEP (https://www.core-step.corescience.id) merupakan proyek kerjasama riset antara Universitas Syiah Kuala (USK) yang dipimpin oleh Dr. Rina Suryani Oktari dan Griffith University yang dipimpin oleh Dr. Connie Cai Ru Gan.
Proyek riset yang didanai oleh Pemerintah Australia melalui KONEKSI ini juga melibatkan beberapa mitra lainnya seperti Kementerian Kesehatan, ICLEI, CARI Bencana, Universitas Mataram, Universitas Pattimura dan Yayasan LAPPAN.(*/ASH)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi