Potensi Kelautan Jadi Sorotan pada Muskomwil VI APEKSI di Gorontalo
potretmaluku.id – Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2021 – 2024, Bima Arya secara khusus, menyoroti potensi kelautan yang ada pada Komisiariat Wilayah (Komwil) VI APEKSI, dimana dari 17 Kota Anggota Komwil VI, ada 14 Kota yang letaknya di daerah pesisir, yakni Ternate, Tidore, Tual, Bitung, Manado, Parepare, Makassar, Ambon, Sorong, Palu, Jayapura, Gorontalo, Bau-bau dan Kendari.
“Oleh sebab itu potensi kelautan harus menjadi fokus kita. Bagaimana kita dapat meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD dari potensi laut,” ujar Bima yang adalah yang juga Wali Kota Bogor ini, saat Musyawarah ke-IX Komwil VI APEKSI, di Kota Gorontalo, Sabtu (10/4/2021).
Selanjutnya Bima Arya berharap, APEKSI harus lebih meningkatkan peranannya menjadi referensi kebijakan daerah karena Walikota dan Pemerintah Kota yang lebih paham kondisi warganya.
Seangkan terkait tema Musyawarah Komwil VI, yakni “Inovasi Publik Dalam Tatanan Kehidupan Di Masa Pandemi”, Bima Arya katakan, inovasi dalam pelayanan publik di masa pandemi Covid 19 perlu dilakukan dengan segala penyesuaian.
“Yakni refocusing dan realokasi yang memerlukan keratifitas, inovasi, dan koordinasi yang lebih intens, baik dengan pemerintah pusat maupun sesama pemerintah kota,” ktandasnya.
Dia menyebutkan, potensi APEKSI begitu besar dimana anggaran lebih dari 200 triliun/tahun (di luar DKI Jakarta) dikelola oleh anggota APEKSI, dengan populasi hingga 70 juta jiwa. Itu sebabnya Bima Arya mengajak seluruh anggota APEKSI untuk proaktif dalam berinovasi untuk melayani masyarakat.
Sementara itu, Ketua Komwil VI APEKSI periode 2017 – 2020, yang juga Walikota Ambon Richard Louhenapessy, dalam sambutanya menjelaskan, tema Muskomwil IX diangkat karena relevan dengan situasi saat ini semua pemerintah kota tengah berjuang menghadapi pandemi Covid-19.
“Pada situasi andemi Covid 19 diperlukan inovasi dari Pemerintah Kota, untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, dijelaskan pula bahwa Muskomwil yang seharusnya dilaksanakan pada tahun 2020 namun terkendala situasi pandemi ini, merupakan moment bagi semua anggota Komwil VI APEKSI untuk lakukan evaluasi mendasar atas kiprah organisasi dalam kurun waktu lalu.
“Semua hasil evaluasi tersebut menjadi pertimbangan untuk menentukan arah kebijakan dan penyelenggaraan berbagai agenda yang berorientasi pada kepentingan bersama pemerintah kota di kawasan Timur indonesia ini,” kata Richard.
Dia katakan, pada Muskomwil ke-VIII tahun 2017 di Kota Ternate, Maluku Utara, telah ditetapkan enam kebijakan pokok APEKSI Komwil VI, yakni pemantapan advokasi dan regulasi, peningkatan informasi dan komunikasi, peningkatan kapasitas pemerintah kota, pengembangan kerjasama atau kemitraan antar daerah dan antar lembaga, serta konsolidasi organisasi.
“Dalam tiga tahun kepengurusan kami, keenam kebijakan pokok tersebut sedemikian rupa diupayakan pelaksanaannya di tingkat teknis operasional oleh sekretariat APEKSI Komwil VI yang berkedudukan di Makassar,” ungkapnya.
Richard engakhiri masa jabatan sebagai Ketua APEKSI Komwil VI ini, pada kesempatan tersebut juga menyampaikan apresiasi terhadap peran semua pihak penyelenggara pemerintah daerah atas sumbangsih bagi upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
“Terhadap apa yang dilakukan terhadap kepengurusan ini, jika dirasa ada manfaatnya, tiada lain karena peran serta kita semua selaku penggiat penyelenggara pemerintahan daerah. Sekecil apapun peran kita tentu memberi sumbangsih yang baik bagi terwujudnya good governance di kota – kota kawasan timur Indoensia,” pungkasnya.(PM-03)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi