potretmaluku.id – Menghadapi pesta demokrasi 2024 mendatang, berbagai persiapan dari sejumlah partai politik guna menjadi peserta pemilu sudah berlangsung. Namun tampaknya tidak semua merasakan kesiapan yang memadai.
Hal ini dirasakan partai politik besutan Hary Tanoesoedibjo di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Karena keberadaan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Buru, dirasakan sejumlah kadernya semakin tidak menentu dan menuju ke jurang kehancuran.
Pasalnya sejak hadirnya Koordinator Wilayah Provinsi Maluku Amustofa Besan, SH, dalam tubuh Partai Perindo Kabupaten Buru, terlihat keberadaan partai tersebut berada pada ujung tanduk kehancuran.
Hal ini terlihat dari komposisi kepengurusan di tubuh partai setingkat DPD di kabupaten kota yang ada di Maluku, dimana terjadi perombakan secara sepihak yang diduga dilakukan oleh saudara Korwil Maluku Partai Perindo.
Kepada potretmaluku.id mantan sekretaris DPD Partai Perindo Buru Zulfikar Salwan Alqindi, Minggu (9/04/2023), mengeluhkan kondisi yang terjadi pada tubuh internal Perindo Buru.
Menurut Zulfikar, karena berbagai kesiapan internal Partai Perindo Buru semasa kepengurusan masih di bawah pengurus yang lama, telah berproses mulai dari melengkapi seluruh berkas partai dan mengikuti verifikasi faktual sebagai peserta pemilu, dan dilanjutkan dengan membuka pendaftaran bagi para bakal calon legislatif (bacaleg) sesuai mekanisme dan aturan partai (AD-ART).
“Hanya berselang beberapa hari sejak semua proses selesai, tiba-tiba terbit surat keputusan (SK) DPP, dengan nomor 825-SK/DPP Partai Perindo/lll/2023, tentang perubahan kepengurusan baru DPD Partai Perindo Buru tertanggal 5 Maret 2023,” ungkap Zulfikar.
Kepengurusan baru ini, lanjut dia, diketuai Mohtar Wabula, bukan lagi Djarwan Warhangan. “Dan posisi saya juga sudah berubah, bukan lagi sebagai Sekretaris DPD Partai Perindo Buru. Tapi digantikan oleh saudara Rifai Weleurat,” terangnya.
Atas dasar itulah, menurut Zufikar, dia rekan-rekan pengurus lainnya, mengkonfirmasi perihal ini dengan melayangkan surat konfirmasi ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di Jakarta.
“Namun tidak ada tanggapan serius. Atas dasar itulah kami mengkhawatirkan telah terjadi kudeta dari dalam internal Partai perindo, yang berujung pada kehancuran partai ini, sebelum memenangkan pemilihan legislatif nanti,” nilai Zulfikar.
Tanda-tanda kehancuran Partai Perindo Buru, sambung Zulfikar, informasi terakhir yang diterimanya, bahwa kegaduhan politik dalam internal kepengurusan DPD Partai Perindo Buru yang baru, telah juga terjadi keretakan.
Karena Sekretaris DPD Partai Perindo Buru Rifai Weleurat keluar, dan pindah mendaftar sebagai bakal calon legislatif di Partai PSI Buru.
Sampai berita ini dipubikasi, belum satu pun pengurus DPD Partai Perindo Buru berhasil dikonfirmasi.(ARA)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
