Perayaan 75 Tahun PGI, Gereja dan Mahasiswa Bersatu dalam Donor Darah di Ambon

potretmaluku.id – Dalam rangka memperingati HUT ke-75 Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak (FK-PKB) PGI Wilayah Maluku menggandeng Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), untuk menyelenggarakan kegiatan bakti sosial donor darah. Acara tersebut berlangsung pada Senin, 5 Mei 2025, di Kampus UKIM, Ambon.
Antusiasme peserta terlihat sejak pagi. Mahasiswa, dosen, dan masyarakat sekitar ikut serta dalam aksi kemanusiaan ini. Donor darah bukan sekadar aksi sosial, melainkan juga perwujudan nilai-nilai kekristenan seperti kasih dan pengorbanan.
Aksi Kemanusiaan yang Membentuk Karakter
Pdt. Grace Surwuy, M.Pd., dosen Fakultas Teologi UKIM, menekankan pentingnya kegiatan semacam ini dalam membentuk karakter mahasiswa.
“Di tengah dunia yang semakin individualis, aksi donor darah menjadi latihan praktis untuk mengasah rasa kemanusiaan dan membangun kepekaan sosial sejak dini,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Wilayah FK-PKB Wilayah Maluku menambahkan bahwa aksi ini merupakan bagian dari kerja sama ekumenis yang berdampak nyata.
“Donor darah ini bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi bentuk ibadah yang hidup dan menyentuh. Kami ingin mendorong sinergi seluruh komponen gereja untuk terlibat dalam aksi nyata seperti ini,” ujarnya.
George Michael, mahasiswa angkatan 2023, menyampaikan kesannya setelah ikut mendonorkan darah. “Awalnya saya hanya ingin berpartisipasi, tetapi setelah melakukannya, saya merasa ini lebih dari sekadar donor,” katanya penuh semangat.
Bagi George, Ini adalah bentuk kecil dari kasih yang besar—bahwa saya bisa membantu seseorang, bahkan tanpa mengenalnya. “Ini pengalaman yang mengubah cara pandang saya tentang peran pemuda dalam gereja dan masyarakat,” ujarnya.
Peran Gereja di Tengah Kemanusiaan
Melalui kegiatan ini, gereja menunjukkan bahwa kehadirannya bukan hanya di mimbar, tetapi juga di tengah masyarakat yang membutuhkan. Donor darah menjadi simbol nyata bahwa kasih Kristus mengalir tanpa syarat, mengingatkan kita bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati.
Setiap tetes darah yang diberikan membawa harapan, cinta, dan semangat persekutuan. Dalam tubuh Kristus yang satu, kita dipanggil untuk tidak hanya berdoa, tetapi juga bertindak. Dalam aksi ini, iman hidup melalui tangan-tangan yang rela memberi.(*/TIA)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi