Ombudsman Sayangkan Blokade Jalan Batu Merah
potretmaluku.id – Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Maluku menyayangkan adanya aksi blokade jalan di kawasan Jalan Jenderal Soedirman, tepatnya di depan Negeri Batu Merah.
Seperti banyak diberitakan media massa, aksi blokade jakan menuju pusat Kota Ambon ini, mengakibatkan kemacetan panjang termasuk di Jalan Rijali dan Tulukabessy, pada hari Kamis (24/03/2022).
Melalui siaran persnya, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Maluku Hasan Slamat menyebutkan, bahwa tindakan blokade jalan tersebut, telah melanggar hukum dan merugikan masyarakat yang tidak tahu mengenai permasalahan tersebut.
“Negara kita ini kan negara hukum. Masalah perdata selesaikan dengan perdata. Masalah pidana selesaikan pidana, demi keamanan. Tolong jangan sampai mengganggu ketertiban umum,” tadasnya.
Menurut Hasan, menutup jalan termasuk tindakan maladministrasi dan penyalahgunaan kewenangan dari pejabat setempat.
Dia katakan, alangkah lebih baik jika kedua belah pihak yang terlibat polemik lahan, melakukan mediasi agar dapat menemukan solusi tanpa harus mengganggu ketertiban umum.
“Kita tahu bahwa jalan Jenderal Soedirman adalah akses utama, dan yang dilewati banyak orang. Jadi kasihan masyarakat yang tidak terlibat dan memiliki kepentingan pribadi apalagi jika dalam kondisi darurat,” jelasnya.
Itu sebebnya, Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Maluku berharap bahwa pihak terlapor atau pelapor menyelesaikan masalah ini, sesuai dengan koridor hukum yang berlaku dan menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang menyimpang hingga merugikan masyarakat.
Selanjutnya, Hasan menegaskan bahwa ia mempercayakan permasalahan ini sepenuhnya kepada pihak yang berwewenang, dan tidak mencampuri masalah tersebut jika sudah di ranah hukum.
Hanya saja, Hasan ingin bahwa masalah ini jangan sampai merugikan masyarakat yang tidak terlibat.
Sebagaimana dibberitakan, aksi blokade jalan dilakukan sejak Rabu malam (23/03/2022) hingga Kamis pagi (24/03/2022), dengan menggunakan water barrier atau pembatas jalan. Blokade jalan merupakan buntut dari sengketa lahan Negeri Batu Merah dengan Negeri Soya.(*/ASH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
