AmboinaSerba-serbi Ramadan

Masuk Ramadhan, Tekanan Inflasi Gabungan Kota di Maluku Terkendali

potretmaluku.id – Tekanan harga pada gabungan kota di Provinsi Maluku memasuki bulan Ramadan terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat, realisasi inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku pada Maret sebesar 0,18% (mtm).

Capaian tersebut relatif terkendali meskipun menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan bulan Februari 2023 yang mengalami deflasi sebesar -0,53% (mtm).

Realisasi inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku pada Maret 2023 ini juga sama dengan capaian inflasi nasional yang juga mencatatkan inflasi sebesar 0,18% (mtm).

Inflasi pada bulan Maret 2023 utamanya didorong oleh peningkatan tarif angkutan udara hingga 2,82% (mtm), yang sejalan dengan mulai terjadinya peningkatan permintaan menjelang bulan Ramadan yang diperkirakan akan tertransmisi hingga momen Idulfitri pada akhir April 2023.

Selain itu, inflasi pada Maret 2023 juga didorong oleh meningkatnya tekanan harga pada komoditas hortikultura seperti cabai rawit, bawang putih, sawi hijau serta cabai merah akibat terbatasnya pasokan dari daerah sentra.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia BI Provinsi Maluku, Rawindra Ardiansah kepada wartawan menyebutkan, inflasi yang lebih tinggi dapat tertahan oleh deflasi pada komoditas perikanan seperti ikan layang, ikan tongkol, ikan cakalang, dan ikan selar.

Sementara itu, tingkat inflasi tahunan menunjukan penurunan. Pada Maret 2023, tingkat inflasi tahunan pada gabungan kota di Provinsi Maluku tercatat sebesar 5,43% (yoy).

“Ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 5,70% (yoy),” jelas Ardiansah, Selasa (4/4/2023).

Meski begitu, lanjut dia, capaian inflasi gabungan kota di Maluku pada Maret 2023 tersebut masih berada di atas realisasi inflasi nasional yang tercatat sebesar 4,97% (yoy), sekaligus lebih tinggi dari sasaran inflasi nasional tahun 2023 yang ditetapkan pada rentang 3,0+1% (yoy).

Menjelang momen Idulfitri di bulan April 2023, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota terus memperkuat berbagai upaya sinergis dan intensif untuk meredam tingkat inflasi, khususnya yang berasal dari kelompok makanan, minuman tembakau.

“TPID Provinsi Maluku berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dan inovasi guna mengarahkan pencapaian inflasi pada gabungan kota di Provinsi Maluku kembali ke rentang sasaran 3,0+1% (yoy) di tahun 2023,” terangnya.

Untuk itu, strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif) yang telah dituangkan dalam Roadmap (Peta Jalan) Pengendalian Inflasi 2022-2024 akan menjadi acuan dalam langkah pengendalian inflasi.

“Berbagai program dalam kerangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) akan terus diintensifkan,” imbuh Ardiansah.

Kata dia, dalam waktu dekat, akan dilakukan operasi pasar secara serentak dan sinergis sebagai upaya pengendalian harga akan diintensifkan untuk menjawab tingginya permintaan masyarakat sepanjang Ramadan hingga menjelang Idulfitri.

“Upaya pengelolaan ekspektasi masyarakat juga akan diperkuat melalui kampanye belanja bijak dengan bersinergi bersama TPID maupun stakeholder lainnya serta memanfaatkan berbagai kanal komunikasi yang tersedia,” tandasnya. (HAS)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button