Gubernur Maluku Minta Posyandu Jadi Garda Utama Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
potretmaluku.id, – Gubernur Maluku Murad Ismail meminta berbagai pihak menjadikan posyandu sebagai garda utama pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya ibu, anak batita (bawah tiga tahun), termasuk pencegahan stunting.
“Saya mintakan Posyandu wajib menjadi garda utama pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya ibu, anak dan batita, termasuk pencegahan stunting,” kata Gubernur dalam sambutan tertulis dibacakan Sekda Maluku Sadali Ie, saat membuka Rakor Kelompok Kerja Operasional Pembinaan (Pokjanal) Posyandu di Kabupaten Kepulauan Aru, Minggu, (25/6/2023).
Gubernur menyampaikan terima kasih sekaligus memberikan apresiasi kepada Bupati Kepulauan Aru Johan Gonga beserta seluruh jajaran, yang selama ini telah memberikan perhatian besar terhadap pembangunan bidang kesehatan di bumi Jargaria.
Dia menegaskan, Posyandu merupakan sarana pelayanan kesehatan paling rendah berbasis masyarakat, yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat.
Gubernur berharap rakor tersebut menjadi momentum strategis untuk meningkatkan fungsi dan peran Pokjanal Posyandu melalui komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, sehingga diharapkan pelayanan dasar kesehatan masyarakat, dapat terprogram dengan baik.
“Saya minta Tim Pokjanal Posyandu baik Provinsi, maupun kabupaten/kota, kecamatan, desa dan negeri, dusun dan kampung melaksanakan tugas dan fungsi dengan baik, sehingga dapat memberikan bukti nyata terhadap pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” harap Gubernur.
Bupati Johan Gonga menyampaikan terima kasih atas kunjungan kerja Gubernur dan Istri beserta rombongan di wilayah tersebut, serta berharap kunjungan itu berdampak terhadap pertumbuhan pembagunan di Maluku, khususnya di Kabupaten Kepulauan Aru.
Sedangkan Ketua Tim Penggerak PKK Maluku Widya Pratiwi Murad berharap Buapti Kepulauan Aru dan peserta rakor tidak bosan menerima kunjungannya bersama tim untuk membahas kasus-kasus stunting atau kekerdilan.
“Target stunting tingkat nasional sebesar 14 persen di tahun 2024, itu berarti 1 tahun ke depan dan kita tidak boleh bosan. Mari sama-sama kita perangi stunting yang ada di Kepulauan Aru,” ujarnya.
Widya yang juga menjabat Duta Parenting Maluku menyatakan, posyandu sebagai lembaga kemasyarakaat desa, memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya, meningkatkan kesehatan ibu, anak dan pencegahan stunting.
“Dalam kunjungan-kunjungan kami ke desa bersama OPD terkait, saya pribadi merasa prihatin dengan kondisi posyandu saat ini, karena masih banyak yang belum memadai dalam hal sarana prasarana, ketersediaan gedung, kurangnya kader terlatih serta kegiatan berkelanjutan, selain itu banyak bayi, balita dan ibu hamil tidak terpantau kondisi kesehatan dan tumbuh kembangnya karena tidak datang ke Posyandu,” ungkapnya.
Dia mengatakan, dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi serta menurunkan prevalensi stunting, maka posyandu memiliki fungsi penting untuk melakukan screening kesehatan bagi ibu-ibu hamil serta tumbuh kembang bayi dan balita, agar mendapatkan intervensi yang tepat sesuai dengan kondisi mereka.
Widya juga menyampaikan beberapa hal penting kepada peserta rakor yakni diharapkan Pemkab Kepulauan Aru membentuk Pokjanal posyandu agar dapat melakukan koordinasi antar anggota pokjanal serta melakukan pembinaan dan fasilitasi program posyandu.
Membentuk jejaring tim pokjanal posyandu sampai ke tingkat desa agar pembinaan dan fasilitasi serta sistem informasi posyandu dapat dilaksanakan, serta meningkatkan kapasitas kader posyandu serta menyiapkan sarana prasarana termasuk gedung memadai, sehingga dapat menunjang berbagai aktivitas di posyandu.
Dia berharap rakor tersebut dapat menghasilkan rencana aktif yang implementatif dan dilaksanakan di tahun 2023, agar posyandu sebagai garda terdepan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dapat terwujud, sehingga dan anak-anak memiliki masa depan cemerlang dan menjadi generasi emas Maluku.
Widya di kesempatan itu juga menyerahkan sejumlah bantuan dari Pemprov Maluku kepada Pemkab Kepulauan Aru, bantuan untuk 3 Puskesmas, 3 Paud/TK, bantuan Kube Keluarga sebanyak 7 Paket untuk 7 Desa, bantuan kepada Pelaku Ekonomi Kreatif, bantuan Anthropometri Kit yang diterima oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Kepulauan Aru, Bantuan Alat Peraga Edukasi kepada 2 TK, serta 300 paket bantuan beras untuk keluarga stunting dan beresiko stunting. (JAY)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi