Enam Negeri di Ambon Belum Miliki Kepala Pemerintahan Definitif
potretmaluku.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon terus berupaya agar seluruh negeri di Kota Ambon bisa memiliki kepala pemerintahan secara definitif di Tahun 2024.
Namun, dari jumlah 20 negeri yang ada, masih tersisa enam negeri yang belum memiliki kepala pemerintahan yang definitif, dan masih dipimpin oleh Penjabat (Pj) Kepala Pemerintahan.
Enam negeri tersebut, yakni Seilale, Urimessing, Passo, Rumah Tiga, Tawiri dan Negeri Hatiwe Besar. Hal itu dikarenakan terkendala syarat administrasi dan masalah sosial.
Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Kota Ambon, Alfian Lewenussa mengatakan, masalah administratif dan sosial menjadi hambatan utama dalam proses pengangkatan dan pemilihan Kepala Pemerintahan (KPN) definitif atau Raja di enam negeri adat tersebut.
Meski begitu, pihaknya terus berupaya melakukan upaya percepatan untuk melahirkan raja atau KPN definitif. “Kita targetkan 2025 enam negeri sudah dipimpin raja definitif,” kata Alfian usai rapat bersama DPRD Kota Ambon, Senin (23/12/2024).
Kata dia, proses ini memang cukup memakan waktu. Pasalnya, pemerintah harus memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai aturan adat dan hukum yang berlaku pada tiap negeri adat.
Beberapa faktor seperti belum adanya kesepakatan di tingkat masyarakat adat, konflik internal dan kendala teknis lainnya menjadi sebab utama sehingga negeri-negeri adat itu belum memiliki raja atau KPN yang definitif.
“Kami telah melibatkan tokoh adat, Badan Saniri dan juga masyarakat agar pemilihan dan pengangkatan raja itu dapat berjalan dengan baik dan dapat diterima semua pihak,” katanya.
Menurutnya, kepemimpinan raja atau KPN definitif sangat penting untuk memastikan stabilitas dan kemajuan di setiap negeri.
Untuk itu, Pemkot Ambon terus melakukan upaya mediasi dan fasilitasi seluruh elemen yang ada di negeri-negeri adat agar secepatnya bisa dipimpin oleh Raja atau KPN definitif.
“Meskipun targetnya tahun 2025, kami tetap berupaya agar proses ini bisa selesai lebih cepat,” tandas Alfian. (SAH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
