Angkutan Umum Terbalik, Satu Mahasiswa Meninggal, Sejumlah Penumpang Luka-luka
potretmaluku.id – Satu unit angkutan umum di Ambon mengalami kecelakaan tunggal saat melintas di turunan Tugu Selamat Datang Negeri Hukurila, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Maluku, Minggu kemarin (21/5/2023).
Akibat peristiwa naas tersebut, salah seorang mahasiswa dari Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) atas nama Sofia Samloy (19) yang merupakan penumpang kendaraan tersebut dilaporkan meninggal dunia. Angkutan umum warna kuning jenis Toyota bernomor polisi DE 1608 OU jurusan Kudamati ini terbalik sekira pukul 14.50 WIT.
Dalam laporan polisi diterima media ini, selain korban meninggal dunia, sejumlah mahasiswa lain dan dosen yang mentumpangi angkutan umum tersebut juga mengalami luka-luka dan sok berat. Sebanyak 18 ditambah pengendara berada dalam angkutan umum yang alami terbalik ini.
Mereka masing-masing, Filif Israel Imlabla (pendendara), Sofia Samloy (korban meninggal), Yusnus Queljuw (55), Remon Hulkiawar (20), Geraldo Leatemia (16), Welmina Batbual (19), Kristina Ongirwalu (20), Ambrosius Temin (20), Yakomina Urel (18), Sandy Tingkeri (21), Natalia Nanuru (27), Sendu Ratuhanrasa (19), Graciano Matulessy (18), Denis Maahury (19), Imanuel Ranolat (17), Hesti Jangor (20), Elin Workala (18), dan Jems Samloy (20).
Berdasarkan keterangan saksi, Jems Samloy yang juga adalah penumpang angkutan umum tersebut, awalnya dia bersama teman-teman mahasiswa UKIM mengunakan KR4 jenis penumpang jurusan Kudamati dari arah Kayu Tiga, Kecamatan Sirimau menuju Pantai Negeri Hukurila.
Ke pantai tersebut, kata Jems, dengan agenda refreshing usai Ujian Semester. Namun tiba di Tanjakan Tugu Selamat Datang Negeri Hukurila, korban meninggal (Sofia) yang saat itu duduk di depan berdekatan dengan pengemudi KR4 menginfokan kalau ada asap yang keluar dari bawah mobil.
“Ada asap dari bawah mobil, tolong berhenti lalu cek dulu. Namun pengemudi mengaku tidak apa-apa,” katanya meniru percakapan Sofia dan Filif.
Tiba di turunan Tugu Selamat Datang Negeri Hukurila, ungkap dia, angkutan umum yang ditumpangi mahasiswa dan dosen tersebut melaju dan tidak bisa berhenti. Pengemudi langsung membelokan mobil itu dengan cepat, sehingga terbalik.
Saksi lalu keluar dan melihat Sofia sudah dalam kondisi tertindis dengan mobil penumpang tersebut. Sementara teman-temanya yang lain juga mengalami luka-luka. Warga sekitar yang melihat insiden kecelakaan, langsung berdatangan dan segera mengevakuasi para korban.
Sementara Hesti Jangor, saksi lain mengaku, saat berada di ruas jalan Batu Meja, angkutan yang ditumpangi tidak kuat untuk menaiki tanjakan, dan sepanjang perjalanan menuju Pantai Negeri Hukurila, dia mencium bau asap dari bawah mobil.
Saat sampai di turunan Tugu Selamat Datang Negeri Hukurila, terang dia, kecepatan mobil tak bisa dikendalikan lagi dan tiba-tiba oleng hingga terbalik.
“Saya melihat Sofia, tertindis dan saya berteriak meminta pertolongan dari masyarakat setempat,” katanya dalam laporan polisi yang diterima, Senin (22/5/2023).
Beberapa menit kemudian, sambung dia, masyarakat di daerah sekitar berdatangan untuk membantu para korban termasuk mengevakuasi Sofia yang saat itu sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri dan mengeluarkan buih busa dari mulutnya.
Korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit Otto Kwik Passo, Kecamatan Baguala untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun oleh pihak rumah sakit, kata dia, korban sudah tidak bernyawa atau meninggal dunia.
Senada itu, Yusnus Queljuw, dosen Fisip UKIM mengaku, bahwa awalnya dia bersama mahasiswa menaiki mobil penumpang jurusan Kudamati, yang telah disewa oleh salah satu mahasiswanya untuk menuju Negeri Hukurila.
Dalam perjalanan angkutan itu sudah tidak mampu menaiki tanjakan. Kemudian, sambung Yusnus, sampai di turunan Tugu Selamat Datang Negeri Hukurila, salah satu sopir yang saat itu berpapasan lewat, meminta Filip menghentikan mini bus yang dikendarainya karena mengeluarkan asap.
“Kawan e, oto baasap tuh, stop lalu lia mobil,” katanya meniru.
Yusnus yang juga korban lalu mengingatkan sopir agar menghentikan mobil untuk diperiksa karena mengeluarkan banyak asap. Namun yang bersangkutan bersikeras mengaku tidak apa-apa. Usai mengingkatkan sopir, yang juga adalah mahasiswanya, ia kemudian melihat mobil melaju dan tidak terkendali lagi hingga terbalik.
Sementara Filip mengaku, pada pukul 12.30 WIT, ia menjemput para mahasiswa UKIM di Halte Talake Kecamatan Sirimau. Usai itu, mereka lalu menuju Negeri Hukurila.
Tiba di turunan tanjakan Tugu Selamat Datang Negeri Hukurila, Filip mengatakan kepada dosennya yang saat itu duduk di kursi penumpang bagian depan bahwa, rem mobil yang dikendarai kurang baik.
“Pak rem mobil kayaknya kurang bagus,” katanya.
Mendengar ucapannya itu, ungkap dia, Yusnus (dosen) tiba-tiba menarik Hand Rem yang membuat mobil pada saat itu melaju di turunan tersebut oleng. Melihat ulah dosenya tersebut, Filip lalu berusaha mengendalikan mobil yang ia kendarai, hingga berujung terbalik.
Pukul 15.15 WIT, seluruh korban langsung dievakuasi warga ke Rumah Sakit Rawat Inap Hutumuri dengan menggunakan mobil penumpang urusan Tuni. Sementara Imanuel Ranolat dan Sofia Samloy yang mengalami luka serius dilarikan ke Rumah Sakit Otto Kwik.
Mobil yang ditumpangi mahasiswa dan dosen UKIM ini mengalami kerusakan berat.
Adapun langkah yang diambil aparat Polsek Leitimur Selatan, yakni turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), kemudian koordinasi denga pihak Unit Laka Lantas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, mangamankan barang bukti, dokumentasi dan pulbaket, meninjau korban di Rumah Sakit. (Tim-Pot)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi