8 Cara Mengendalikan Amarah di Bulan Puasa

Mengendalikan amarah perlu dilakukan setiap orang. Karena kita semua pasti pernah mengalami amarah. Ada yang menyebutkan, marah adalah salah satu lengan iblis untuk menghancurkan manusia. So, bagaimana cara mengendalikan amarah di bulan puasa ini. Mari ikuti artikel berikut.
Hallo sahabat, apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat walafiat ya. Bagaimana dengan puasa rekan-rekan semua? Semoga lancar, poll sampai Lebaran nanti.
Jangan sampai puasa rekan-rekan batal atau bolong gara-gara hal kecil. Misalnya gara-gara marah terhadap koneksi internet yang lambat, marah kepada kucing tetangga yang nyolong makanan berbuka puasa yang telah anda siapkan, marah karena tetangga anda nyanyi keras-keras padahal suaranya tidak karuan dan sebagainya.
Jika dipikir-pikir gawat juga ya, puasa seharian penuh, tapi sampai batal pada detik-detik injury time bedug magrib, hanya gara-gara marah. Apalagi penyebab timbulnya kemarahan kita hanyalah hal kecil. Sayang banget jadinya.
Tentunya rekan-rekan tak ingin ini terjadi yah. Sekadar info, bahwa seseorang yang sedang marah akan mengalami perubahan fisiologis seperti meningkatnya tekanan darah, meningkatnya denyut jantung, dan meningkatnya hormon-hormon stress seperti adrenalin.
Ada juga yang mengalami pernafasan menjadi cepat, gangguan pencernaan, dan masih banyak lagi yang lain. Coba rekan-rekan bayangkan apa yang terjadi jika perubahan-perubahan fisiologis tersebut terjadi terus-menerus dalam tubuh kita. Tentunya tubuh akan rentan terserang stroke, penyakit jantung, maag dan sebagainya.
Lha terus gimana, ada solusinya? Tenang-tenang rekan-rekan. Kami akan berbagi di sini solusinya. Ada referensi dari sebuah buku yang sangat bagus terkait dengan cara mengontrol emosi, dan memadamkan amarah.
Hidup Damai dan Ceria, demikian judul buku karya Anand Krishna tersebut.
Oke, langsung aja ya ke tips dan triknya ya:
1. Sadari dan kenali jati diri kita
Bagaimana caranya? Ya dengan menyempatkan diri, merenung dalam keheningan sambil berdoa kepada-Nya. Dengan duduk dalam keheningan, kita menyadari bahwa kita adalah hamba-Nya. Bagian dari ciptaan-Nya di dunia ini, seperti juga makhluk hidup lainnya.
Jadi misalnya ada kucing garong yang merampok makanan kita, mari sama-sama menyadari bahwa kucing tersebut adalah bagian dari ciptaan-Nya sama seperti kita.
So, dengan demikian kita menjadi ikhlas dan tidak jatuh dalam kemarahan, dan selanjutnya fokus mencari makanan pengganti. Kan lebih baik makanannya diganti yang baru daripada kita ngedumel marah-marah, buang-buang energi, malah tambah lapar jadinya.
2. Kembangkan niat dan kemauan mengendalikan amarah
Pada dasarnya, kemarahan kita dapat menyakiti orang lain dan juga diri sendiri. Kalau kita marah sama kucing garong tadi, si kucing tidak peduli dan tidak dirugikan. Tapi sebenarnya kita merugikan diri sendiri. Karena kemarahan adalah racun. So, mulai bangun pagi yuk, kita berjanji pada diri sendiri untuk mengendalikan amarah yang muncul
3. Hindari kejadian-kejadian yang dapat membangkitkan amarah
Misalnya, saat membuka email, kita menemukan email dari seorang tak dikenal, yang isinya memaki-maki dan menghujat kita. Daripada sakit hati, mending langsung aja delete email tersebut. Habis perkara kan?
4. Jangan tergesa-gesa. Lakukanlah semua dengan tenang.
Sebagai contoh, pernah kita mengerjakan suatu soal ujian di kampus dengan terburu-buru, wah pokoknya ngebut abis, bablas blas. Ini karena waktu itu kita merasa mampu menjawab soal-soalnya dengan cepat, tanpa perlu memeriksa lagi. ‘
Ditambah lagi, keinginan untuk segera pulang jalan-jalan, atau ngabuburit. Eh ternyata hasilnya kurang memuaskan. Membuat kita marah dan kecewa. Padahal kita sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya, untuk ujian tersebut.
Nah itulah rekan-rekan. Lebih baik kita mengerjakan segala sesuatunya dengan tenang, karena hasilnya akan lebih bagus dan mencegah timbulnya amarah dalam diri kita.

5. Menutup mulut.
Apabila kita sedang marah terhadap sesuatu atau seseorang, ada baiknya kita menutup rapat mulut kita atau menyenandungkan suatu nyanyian atau membaca ayat-ayat suci Al Quran.
Kenapa demikian? Karena di saat kita marah, biasanya tanpa sadar kita mengucapkan kata-kata makian, sumpah serapah dan lain sebagainya, yang dapat melukai perasaan orang lain. Bahkan lebih buruk, dapat menyulut pertengkaran. Wah bisa jadi perang dunia nih.
Kalau sedang marah, yuk melakukan gerak badan. Ini penting. Sebab energi kemarahan anda harus disalurkan supaya tenang.
6. Kembangkan humor.
Nah, yang berikut yaitu mengembangkan humor. Contohnya, ketika kita mendapat email makian tadi, kita anggap saja si pengirim adalah orang stress, atau seorang pelawak baru yang sedang mengetes lawakannya. So, nyantai aja man. Hehehe.
7. Kembangkan hati yang penuh pengertian.
Sebelum kita memarahi seseorang, mari kita berpikir sejenak, menempatkan diri di posisi orang yang akan kita marahi. Bagaimana perasaan kita?

8. Mintalah bantuan Allah Yang Maha Kuasa.
Yup betul. Sebagai makhluk ciptaan Allah, kita harus senantiasa berdoa memohon bimbingan dan perlindungan-Nya. Karena kita hanyalah manusia lemah. Dan senantiasa berpikir, bahwa apa yang kita alami adalah kehendak-Nya.
Yang terakhir, yuk mari kita praktekkan bersama tips-tips ini, hehehe.
Demikian rekan-rekan yang bisa kita sharingkan. Semoga bermanfaat dalam pengembangan diri kita. Selamat menjakankan ibadah puasa. Salam hangat.(*)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi