Pendapat

Sebagai Pelukis Baliho Konser KLa Project Pertama di Makassar 1993

PENDAPAT

Baliho-baliho yang saya buat itu kemudian dipasang di beberapa titik, antara lain di dekat Monumen Mandala Jalan Jenderal Sudirman, di perempatan Jalan Landak-Jalan Dr Sam Ratulangi, dan depan sekretariat panitia. Saya juga membuat satu baliho ukuran besar sebagai latar panggung.

Sebelum konser, panitia mengadakan jumpa pers di Topaz Food Court, Jalan Topaz Raya, yang berada di kawasan Panakkukang Mas. Ini salah satu tempat nongkrong yang hommy di masanya.

Tak hanya wartawan yang hadir, tapi juga KLanis, sebutan untuk fans grup band itu. Mereka juga menjual kaos bergambar sampul album “Pasir Putih”, yang so pasti laris manis dibeli para penggemar.

Saat jumpa pers itu, saya ingat Lilo yang paling happy. Maklum Makassar merupakan kota kelahirannya. Ayahnya, yang seorang tentara, bernama Radjaddin Daeng Lau, asal Jeneponto, Sulawesi Selatan. Dia tampil dengan jaket kulit tanpa lengan topi ala koboy. Sesekali dia menggunakan logat Makassar saat berbincang dengan panitia atau saat disapa fans.

Album “Pasir Putih” dengan lagu andalan Tak Bisa ke Lain Hati dan Belaham Jiwa, merupakan album ketiga KLa. Album bergenre pop, jazz, dan rock ini sukses meraih Penghargaan BASF Award 1992 kategori Pop Kontemporer Terbaik.

WhatsApp Image 2024 11 22 at 18.18.09

Sebelum itu, tahun 1989, mereka merilis album perdana bertitel “KLa”, yang sukses mencetak hits, seperti Rentang Asmara, Tentang Kita, dan Waktu Tersisa. Pada tahun 1991, KLa meluncurkan album “Kedua”, yang memuat lagu fenomenal Yogyakarta. Lagu ini berhasil memborong berbagai kategori BASF Award di tahun itu, mulai dari kategori Lagu Terbaik, Aransemen Terbaik, hingga kategori Pop Techno Terbaik.

Bisa dibayangkan, riuhnya minat penonton kala itu. KLa datang di saat mereka lagi di puncak kejayaan, dengan sederet lagu hits. Tentu saja saya menikmati semua kemewahan itu, bahkan secara eksklusif.

Ketika mereka gladi atau cek sound di Hotel Victoria Panghegar, yang menjadi lokasi konser, tidak banyak orang yang hadir. Hanya panitia, dan beberapa mitra sponsor yang datang melihat pemasangan logo pada baliho yang saya kerjakan. Mitra sponsor itu mau memastikan bahwa ukuran logo mereka tetap terlihat dari bawah panggung.

Saya memanfaatkan momen itu, berfoto dengan latar personel KLa Project yang tengah gladi. Katon dengan kaos putih dan celana pendek, Lilo dan Adi yang juga tampil casual, serta Danny Supit yang berkaca mata hitam dan Ronald, yang eksentrik. Sebagai informasi, Ronald ini kita kenal sebagai drummer GIGI dan Dr.PM.

Foto-foto dengan personel KLa Project itu, jadi penanda bahwa saya pernah terlibat dalam suatu konser musik, sebagai pembuat baliho dan latar panggungnya. Foto bersama Katon Bagaskara di Topaz Food Court, masih terdokumentasi baik. Mantan pramugara pesawat Garuda itu dengan wajah tersenyum merangkul saya seusai jumpa pers.(*)

Makassar, 22 November 2024

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Previous page 1 2

Berita Serupa

Back to top button