Laman khusus presidenri.go.id, secara khusus juga menulis tentang suguhan musik ukulelel dari para pemusik cilik tersebut, dengan narasi sebagai berikut:
Meski hanya transit di Bandar Udara Internasional Pattimura, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Jumat 2 September 2022, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo mendapat sambutan hangat.
Tiba pukul 16.10 Waktu Indonesia Timur (WIT) setelah menjalani penerbangan selama 1 jam 20 menit dari Bandar Udara Mathilda Batlayeri, Kecamatan Wer Tamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Presiden dan Ibu Iriana disambut dengan alunan musik yang dimainkan oleh Moluccan ukulele.
Saat akan berganti pesawat dari Pesawat Khusus RJ-85 ke Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, Presiden dan Ibu Iriana berjalan menuju kelompok anak-anak tersebut. Mereka sedang menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Tampak Presiden dan Ibu Iriana pun turut menyanyikan lagu tersebut.
Setelah Indonesia Pusaka, anak-anak tersebut memainkan lagu Cinta Luar Biasa. Presiden dan Ibu Iriana tampak mengapresiasi keahlian anak-anak tersebut bermain musik dan mengajak foto bersama.
Hanya sebentar, Presiden lantas berpamitan untuk kembali bertolak meninggalkan Ambon. Menuju pesawat kepresidenan, Presiden di lepas oleh Gubernur Maluku, Wakil Gubernur Maluku dan Forkopimda.
Pukul 16.30 WIT, Presiden dan Ibu Iriana melanjutkan perjalanan menuju Provinsi Lampung dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Sebagaimana diketahui, serangkaian agenda kunjungan kerja Presiden selama berada di Saumlaki, KKT, yakni meninjau Pasar Olilit, menyerahkan Paket Sembako, penyerahan bantuan sosial (Bansos) kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) dan menyerahkan bantuan tunai (Modal kerja) kepada pedagang basah.
Presiden juga meninjaun lokasi Optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wey Momolin. SPAM yang dibangun untuk menyuplai kebutuhan air minum masyarakat di Saumlaki.
Adapun sederet pejabat negara yang turut mendampingi Presiden dalam kunjungam kerja di Saumlaki, diantaranya Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia.(*/TIA)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi