PLN Ingin Kerjasama Pengembangan SDM Ilmu Kelistrikan dengan Fatek Unpatti
potretmaluku.id – Direktur Bisnis PT. PLN Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana) Adi Priyanto menuturkan, pihaknya berkeinginan untuk bisa membina pengembangan SDM, terutama dalam ilmu kelistrikan dengan Fakultas Teknik (Fatek) Universitas Pattimura (Unpatti) sebagai salah satu fakultas tertua di Indonesia Timur.
Hal ini disampaikan Adi, saat pertemuan di Fatek Unpatti, Kamis kemarin (14/4/2020), yang ikut dihadiri anggota DPR RI Mercy Chriesty Barends, Deputi I Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Febry Calvin Tetelepta, Direktur Produksi PT. PAL Indonesia Iqbal Fikri, serta Direktur Utama PT Indonesia Power M. Ahsin Sidqi.
Adi memandang pertemuan dengan pihak Fatek Unpatti ini sangat penting bagi kedua belah pihak, terutama bagaimana bisa saling berbagi dan berkolaborasi bersama di masa mendatang dalam beberapa hal mendasar, antara lain penandatanganan nota kesepahaman tentang knowledge sharing.
“Kami tentu berkeinginan untuk bisa membina pengembangan SDM terutama dalam keilmuan kelistrikan dengan Fakultas Teknik Unpatti, sebagai salah satu fakultas tertua di Indonesia Timur. Ini tentunya bisa segera kita tidak lanjuti karena kalau tidak, nanti dalam perjalanan bisa terjadi hal-hal lain termasuk lupa,” tandasnya.
Oleh karena itu dia berharap bahwa MoU bisa segera ditandatangani, serta ditindaklanjuti dengan pembuatan program apa yang bisa dikerjasamakan antara pihak PLN dan Unpatti.
Adi mengakui, dirinya secara tidak sengaja membawa kru dalam jumlah besar, bahkan tidak menduga akan menjadi pertemuan besar yang mempertemukan banyak tokoh penting, sekaligus berharap kehadiran mereka tidak sia-sia dan dapat menghasilkan suatu keputusan penting bagi pembangunan dan pengembangan kemajuan fakultas teknik di masa mendatang.
Menyangkut permintaan peralatan dari Fatek Unpatti, pihaknya menyatakan hal itu bisa segera dilakukan mengingat banyak peralatan yang rusak dan akan diputihkan.
“Namun karena ini milik perusahaan nanti saya akan menyurati pimpinan agar kiranya mesin rusak tetapi masih bisa diperbaiki, dapat dihibahkan untuk dijadikan showcase dan bahan ajar untuk praktek mahasiswa, daripada diputihkan dan dijual sebagai besi tua,” terangnya.
Sementara Deputi I KSP Febry Tetelepta yang ikut dalam pertemuan ini, mengaku “dibajak” Mercy Barends usai menghadiri peresmian operasional pembangkit listrik kapal atau Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1, di Negeri Waai, Pulau Ambon, untuk hadir di kampus tersebut.
“Tetapi dalam forum ini bahwa apa yang disampaikan Direktur Bisnis PT. PLN saya pastikan harus jalan. Saya akan kawal karena kebetulan PLN menjadi mitra dalam koordinasi dengan Depiti I SKP yang membidangi BUMN,” tegasnya.
Dia meminta Dekan Fakultas Teknik Unpatti untuk segera menyampaikan rencana kerja sama dan kebutuhan sehingga dirinya sesuai kewenangan dapat mengumpulan BUMN terkait di kantor KSP untuk menandatangani MoU secara bersama-sama terkait praktek dan pelatihan mahasiswa di masing-masing BUMN.
“Saya tidak ingin berlama-lama. Timeline bagi saya sangat perlu sehingga seluruh perencanaan dapat terukur. Khusus menyangkut pendidikan silahkan disampaikan ke Deputi II yang membidanginya, dan saya akan mengawalnya jika sudah masuk dalam program infrastruktur terutama di Kementerian PU khususnya di Departemen Citpa Karya,” katanya.
Febry menjamin seluruh rencana kerja sama antara Fakultas Teknik Unpatti dengan berbagai perusahaan, terutama yang berada di bawah koordinasi Deputi I KSP akan 100 persen berjalan, bagi kemajuan Maluku di masa mendatang.(*/TIA)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi