Amboina

Pesta Adat Konci Januari di Negeri Soya: Tradisi, Persaudaraan, dan Warisan Budaya yang Tetap Terjaga

AMBON sore itu menyambut saya dengan embusan angin segar dan sejuk dari perbukitan. Udara yang begitu bersih bercampur dengan semangat yang membuncah di Negeri Soya, desa adat tertua yang kaya sejarah dan budaya.

Jalur berkelok menuju desa ini terasa istimewa, seolah membawa saya kembali ke masa silam yang penuh kearifan lokal. Dari kejauhan, suara musik tradisional mulai terdengar. Dentuman totobuang menyambut langkah saya begitu tiba di sana.

Ada semangat yang khas ketika memasuki perayaan Pesta Budaya Konci Januari. Warga tampak ramai dalam balutan busana adat yang mencolok warnanya.

Anak-anak berlarian ceria, sementara kaum tua berkumpul di sudut-sudut, berbincang dengan hangat. Perayaan ini bukan sekadar tradisi yang hidup, tetapi menjadi ruang pertemuan lintas generasi, tempat cerita leluhur tetap terjaga meski zaman terus bergulir.

Konci Januari
Suasana perayaan Pesta Budaya Konci Januari di Negeri Soya, Kota Ambon.(Foto: Tiara Salampessy/potretmaluku.id)

Makna di Balik Konci Januari

Saya berkesempatan berbincang dengan Hervey Rene Johns Rehatta, sang Raja Soya. Dengan penuh kebanggaan, ia menjelaskan filosofi di balik pesta ini.

“Acara Konci Januari dilakukan setelah Cuci Negeri, Natal, dan Tahun Baru. Ini adalah momen untuk mempersiapkan diri menyongsong tahun yang baru. Masyarakat Negeri Soya, Jujaro, dan Mungare melepaskan lelah dengan bersukacita bersama dalam acara ini,” jelasnya dengan nada hangat.

Menurut Raja Hervey, Konci Januari bukan hanya ajang bersenang-senang. Lebih dari itu, ini adalah upaya menjaga dan melestarikan warisan leluhur yang menjadi kunci bagi masyarakat Soya untuk tetap bermartabat.

Menguatkan Tali Persaudaraan

Tidak hanya Raja Soya yang memberikan pandangan mendalam, saya juga sempat mendengar cerita dari Mario Vanbochove, Ketua Panitia Pesta Konci Januari tahun ini.

“Pesta ini sudah menjadi tradisi turun-temurun. Ini adalah momen untuk mempersatukan tali persaudaraan, baik bagi anak-anak negeri Soya yang tinggal di sini maupun yang sudah merantau,” katanya penuh semangat.


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

1 2 3Next page

Berita Serupa

Back to top button