InternasionalMusikSeni Budaya

Ambon ikut pameran Kolaborasi Kota Kreatif Unesco Di Paducah

potretmaluku.id, – Kota Ambon, Provinsi Maluku sebagai salah satu kota kreatif ditetapkan UNESCO ikut memeriahkan pameran khusus Kolaborasi Kota Kreatif di Yeiser Art Center, Kota Paducah, Kentucky, Amerika Serikat (AS).

Direktur Eksekutif Yeiser Art Center, Lexie Millikan, dalam siaran pers diterima potretmaluku.id, di Ambon, Jumat (29/9/2023) menyatakan, pameran yang dibuka pada 16 September dan akan berlangsung hingga 11 November 2023, diikuti delapan kota kreatif Unesco di seluruh dunia.

Delapan kota kreatif Unesco yang ikut berpartisipasi dalam pameran Kolaborasi Kota Kreatif itu yaitu Kota Paducah di AS, Ambon, Indonesia sebagai Kota Musik Kreatif), Manises (Spanyol), Fabriano (Italia), San Cristobal de las Casas (Meksiko), Icheon dan Jinju di Korea Selatan) serta kota Kutahya di Turki.

Karya yang dipamerkan berupa berbagai media termasuk fotografi, patung, media campuran, keramik, tekstil, dan videografi, termasuk tifa tradisional dari Kota Ambon.

Kolaborasi Kota Kreatif di Yeiser Art Center adalah pertunjukan galeri yang menampilkan karya seni dari sesama Kota Kreatif UNESCO Paducah di seluruh dunia, sekaligus menandai peringatan 10 tahun Paducah sebagai Kota Kreatif UNESCO.

“Pameran ini merayakan konektivitas melalui budaya dan artefak nyata yang mewakili kolaborasi Paducah dengan UNESCO. Dibuka pada 16 September dan akan ditutup pada 11 November,” ujar Lexie Millikan.

Pameran dibuka Selasa-Sabtu mulai pukul 10.00-17.00 waktu setempat, dengan resepsi pada Jumat (6/10/2023) mulai pukul 17.00-19.00 waktu setempat, dengan menampilkan improvisasi musik cello oleh Seth Murphy.

“Selain pameran, akan ada kegiatan lain seperti bincang artis, diskusi panel, pertunjukan musik dan workshop,” katanya.

Sejumlah artis yang tampil dalam kegiatan tersebut antara lain Kaihulu, kelompok musik etnik asal Ambon, Landee Bryant, Glenn Hall, Jason Hargrove, Helene Davis, Michael Terra, Sandro Tiberi, Paman Bacon, Mitch Kimball, Jaime Romero, Canan Gunes, Ridvan Asar.

Selain itu Fatih Aydin, Arturo Mora Benavent, Namuya Mincheol Park, Seth Murphy, serta The Wheelhouse Rousters dari The Yeiser Art Center (YAC), sebuah perusahaan nirlaba dengan status 501(c)(3).

YAC didirikan pada tahun 1957 sebagai Persatuan Seni Paducah dengan tujuan mempromosikan apresiasi seni visual hasil karya mereka. YAC memulai misinya sebagai sebuah organisasi sukarelawan kecil dengan pendiri dan dipimpin Mary Yeiser, Ginny Black dan Bob Evans.

Saat ini, YAC memiliki ruang pameran permanen yang menyelenggarakan tujuh pertunjukan setiap tahunnya, dan koleksi permanen lebih dari 200 karya.

YAC menawarkan program berbasis seni visual termasuk kelas pendidikan untuk anak-anak dan orang dewasa, diskusi publik di galeri publik dan ceramah seniman. YAC juga memiliki program keanggotaan pendukung serta banyak relawan setia. (JAY)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button