54 Calon Taruna Akpol Maluku Jalani Tes Akademik
potretmaluku.id – Sebanyak 54 orang calon taruna dan taruni Akademi Kepolisian (Akpol) di wilayah Polda Maluku mulai menjalani tes akademik menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang dimulai secara serempak di seluruh Indonesia, pada Sabtu (18/5/2024).
Tes akademik yang akan berlangsung dua hari dipusatkan di Laboratorium Komputer SMA Negeri 2 Ambon itu, dihadiri dan dipantau langsung oleh sejumlah pimpinan Polda Maluku.
Beberapa pejabat yang hadir yaitu Karo Logistik Polda Maluku, Kombes Pol. Donny Setiawan yang juga selaku Ketua Pelaksana, Karo Ops Kombes Pol. Asep Saepudin, Kabid Propam AKBP Indera Gunawan dan Direktur Samapta Kombes Pol. Agus Pujianto selaku Ketua Tim Akademik.
Dari 54 peserta yang mengikuti CAT akademik tercatat 50 orang taruna dan empat taruni. Pada hari pertama tercatat satu peserta tidak menghadiri. Informasi yang diperoleh calon taruna itu secara bersamaan sedang menjalani tes untuk menjadi anggota TNI.
Para peserta yang telah hadir sejak pukul 07.30 WIT selain wajib menandatangani absensi, mereka juga harus mengikuti perekaman wajah, pemeriksaan badan sebelum diperbolehkan masuk ke dalam ruangan tes, dan dibebaskan memilih komputer yang akan digunakan.
Sebelum tes dimulai, tim Teknologi Informasi (IT) telah terlebih dahulu mengaudit seluruh peralatan komputer yang akan digunakan, pembacaan tata tertib serta pembukaan oleh Panutia Pusat.
Tes Akademik dengan pola penilaian secara kuantitatif itu, pada hari pertama untuk dua mata uji yakni Wawasan Kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Wawasan Nusantara dan Kewarganegaraan serta Tes Penalaran Numerik.
Sedangkan hari kedua Minggu (19/5/2024), mereka akan mengikuti mata uji Pengetahuan Umum (termasuk UU Kepolisian) serta Bahasa Indonesia.
Pengawasan Bertingkat
Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif menjamin seluruh rangkaian tes akan berjalan lancar serta terhinda dari kecurangan maupun korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), karena pengawasannya dilakukan secara bertingat dengfan melibatkan berbagai pihak berkompeten.
“Seluruh rangkaian tes melibatkan pengawas eskternal dari Mabes Polri, Ombudsman, Dinas Pendidikan, Dinas kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan LSM serta media. Tes juga diawasi pengawas internal Itwasda dan Propam, sehingga menutup peluang KKN ataupun kecurangan-kecurangan lainnya,” kata Kapolda.
Kapolda menyatakan, dalam setiap tahapan seleksi semua persyaratan telah diberikan sesuai petunjuk dari Mabes Polri dan berlaku sama di seluruh Indonesia.
“Jadi tidak ada persyaratan atau di Polda Maluku yang beda dengan Polda lainnya. Peserta juga diberikan hak dan kewajiban yang sama,” tegasnya.
Bahkan para peserta dapat melihat hasil satu sama lain secara langsung setelah selesai tes, sehingga apabila ada komplain bisa langsung disampaikan kepada tim yang telah dibentuk di posko pengaduan yang telah ditetapkan.
“Kalau peserta tetap tidak puas silahkan datang ke saya langsung, saya terbuka kapan pun untuk menerima pengaduan dan keberatan bila merasa dicurangi atau hasilnya tidak sesuai aturan yang telah ditetapkan,” ujar Kapolda.
Prinsip transparansi dan keadilan, tegas kapolda, diberikan kepada semua peserta tanpa membeda-bedakan status dan latar belakang, jabatan orang tua dan sebagainya.
Dia menambahkan, tahun 2023 empat peserta dari Maluku lolos diterima menjadi taruna/i. Empat peserta yang lolos tidak ada anak pejabat Polri. Kebanyakan berasal dari keluarga biasa saja dan salah seorang adalah ada anak anggota TNI AU berpangkat bintara.
“Jadi siapapun juga punya hak yang sama, mau anak petani, anak nelayan, swasta, anak TNI anak Polri anak ASN, semua punya hak yang sama untuk bisa ikut seleksi sesual syarat yang telah ditetapkan oleh Mabes Polri,” ujar Kapolda.
Kapolda memotivasi para peserta agar fokus dan berjuang meraih nilai terbaiknya, mengingat tidak semua bisa lolos untuk ikut pendidikan, dikarenakan kuota masing-masing daerah telah ditetapkan Mabes Polri.
“Selaku Kapolda saya turut mengawasi dan mengontrol langsung proses seleksi serta hasilnya di setiap tahapan pelaksanaan. Panitia yang tidak melaksanakan tugas sesuai aturan akan diberikan sangsi keras bahkan diproses hukum bila terjadi perbuatan pidana,” tegasnya.
Orang nomor satu di Polda Maluku itu juga mengingatkan orang tua peserta dan masyarakat untuk tidak termakan isu atau berita bohong tentang adanya kecurangan, maupun janji dari siapun yang bisa menjamin peserta lolos dengan membayar uang, karena itu pasti penipuan.
“Saya sudah berulang kali menyatakan hal tersebut, bahkan saya sebagai Kapolda pun tidak bisa menitipkan siapapun untuk langsung diterima karena tahapan seleksi sangat ketat dan transparan, bahkan masih ada tes pusat yang dilakukan Mabes Polri di Akpol Semarang,” tambah.
Sebagai pimpinan ia hanya bisa emberikan saran kepada Kapolri agar menambah jumlah kuota penerimaaan Taruna Akpol dari Maluku, sehingga memberikan kesempatan bagi putra putri terbaik Maluku provinsi ini menjadi perwira,” pungkasnya. (Jay)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi