potretmaluku.id – Bebasnya mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dari Lapas Sukamiskin pada 11 April 2023 kemarin, disambut dengan rasa haru para sahabat, para loyalis Anas dan seluruh kader serta alumni HMI di Indonesia, tak terkecuali di Maluku.
Meski bebas dengan status cuti menjelang bebas (CMB), namun rasa haru seolah menyelimuti para sahabat dan simpatisan saat menyambut Anas keluar dari Sukamiskin.
Salah satu sahabat dan loyalis Anas Urbaningrum, Rofik Akbar Afifudin mengaku terharu dengan bebasnya mantan Ketua Umum PB HMI itu dari Lapas Sukamiskin pada 11 Maret lalu.
Kata dia, bebasnya Anas menjadi penantian, terutama bagi para sahabat dan juga loyalis, termasuk semua para kader HMI.
“Kurang lebih 9,3 tahun waktu yang menurut kami cukup lama tapi itu adalah sebuah perjuangan,” ungkap Rofik, Selasa (12/4/2023).
Kata dia, semua sahabat, loyalis dan kader HMI akan tetap mendukung apa yang disampaikan Anas Urbaningrum, bahwa apa yang dilakukannya selama ini adalah perjuangan keadilan.
“Ini perjuangan keadilan Bang Anas. Kita semua dukung perjuangan keadilan itu,” jelas Rofik.
Mantan Ketua Umum HMI Cabang Ambon periode 2004-2005 itu menyebut Indonesia menanti Anas dan pikiran-pikiran cerdas Anas yang selama ini terkukung di Sukamiskin.
Dia berharap, bebasnya Cak Anas, semua pikiran dan harapan bisa mengalir lagi. Semua sahabat tahu betul masalah yang dihadapi Cak Anas. “Untuk itu, kami mendukung Cak Anas untuk perjuangkan keadilan agar tidak diulangi lagi dalam rezim yang lainnya,” cetus Rovik.
Dia menyebut, semua sahabat sangat menantikan halaman berikutnya untuk dibaca oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Anggota DPRD Provinsi Maluku itu menyebut, Anas bukan tipekal pribadi yang suka bermusuhan. Anas lebih suka mencari kawan, dan juga sahabat. Kalau ada yang merasa dimusuhi dengan keadilan itu, maka itu adalah konsekuensi dari perjuangan keadilan.
“Prinsipnya, kami tetap bersama keadilan yang beliau perjuangkan,” pungkas Rovik.(HAS)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
