MalukuMaluku TenggaraPolitik

MTH Bongkar Borok Pemerintahan Masa Lalu di Kampanye Akbar

potretmaluku.id – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara (Malra), M. Thaher Hanubun – Carlos Viali Rahantoknam (MTH-VR) menggelar kampanye akbar di Stadion Maren Kota Langgur Malra, Sabtu (23/11/2024) kemarin.

Kampanye pasangan calon (paslon) nomor urut tiga itu dihadiri ribuan massa pendukung dari berbagai wilayah di Malra.

Pada momentum tersebut, juru kampanye (Jurkam) paslon MTH-VR menyampaikan visi-misi serta program kerja dari paslon nomor urut tiga. Para jurkam juga mengungkapkan sejumlah fakta keberhasilan program MTH saat menjabat Bupati Malra.

Momentum itu juga dimanfaatkan oleh calon bupati, M. Thaher Hanubun untuk membantah materi kampanye dari paslon bupati dan wakil bupati lain dengan sejumlah fakta pembangunan di era pemerintahannya.

MTH menyebut, di masa kepemimpinannya sejumlah pembangunan infrastruktur dan program pemberdayaan masyarakat dapat dirasakan masyarakat.

Menyangkut tudingan tim kampanye paslon lain yang mengatakan bahwa tidak adanya pembangunan di wilayah Kei Besar, itu omong kosong.

Sebab, di masa kepemimpinannya, Pulau Kei Besar diperjuangkan menjadi Lokasi Prioritas (Lokpri). Dengan demikian, segudang program pemerintah pusat diprioritaskan ke Pulau Kei Besar.

“Karena itu, Kei Besar masuk Lokpri sehingga banyak bantuan seperti Puskesmas, bantuan mobil pedesaan, listrik dan telekomunikasi diterima oleh warga Kei Besar,” ungkap MTH.

Terkait dengan akses telekomunikasi, itu tidak sendirinya muncul. Tapi harus melalui komunikasi dan lobi, sehingga akses telekomunikasi berupa jaringan internet dan telepon bisa masuk Kei Besar.

“Betul dong (mereka) bilang itu uang negara. Tapi kalau uang negara mengapa sewaktu pemerintahan sebelumnya tidak dibuat?. Itu semua diperoleh melalui perjuangan, seperti penjelasan pak Step dan pak Bosco, saya bangun komunikasi di Jakarta,” jelasnya.

Calon bupati petahana itu juga menyentil perihal pembangunan rumah ibadah yang terbengkalai. Dia menyayangkan kepala daerah sebelumnya yang tidak dapat menyelesaikan pembangunan rumah ibadah yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.

“Mengapa sewaktu memimpin, anda tidak menyelesaikan gereja Somlain, tidak selesaikan gereja Langgur. Sekarang baru dibicarakan, tahu boleh,” sindirnya. (SAH)


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button