Inflasi Maluku 2025 Diperkirakan pada Rentan Besar, Begini Upaya TPID Redam Inflasi

potretmaluku.id – Maluku pada bulan Februari 2025 tercatat mengalami inflasi sebesar 1,33% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,76% (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Maluku, Muhammad Latif menyebut, capaian inflasi Maluku pada tahun 2025 diprakirakan tetap berada pada rentang sasaran sebesar 2,5+1% (yoy).
Menurutnya, salah satu risiko pendorong inflasi adalah berlanjutnya ketidakpastian global sehingga mendorong peningkatan harga emas sebagai safe haven atau tempat berlindung yang aman.
Selain itu, berlanjutnya peningkatan harga komoditas global seperti gandum dan CPO juga berpotensi mendorong peningkatan harga pada komoditas turunannya.
“Disisi lain, realisasi produksi komoditas pangan domestik yang relatif tinggi diprakirakan dapat menahan laju inflasi,”kata Latif dalam Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Maluku, Kamis (13/3/2025).
Sebagai upaya menjaga tingkat inflasi di Maluku, BI Provinsi Maluku bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memperkuat sinergi dan inovasi yang difokuskan pada pengendalian stabilitas harga bahan pangan.
Upaya tersebut dilakukan untuk meredam laju Inflasi di Maluku. Beragam upaya yang dilakukan, seperti menggelar Gerakan Pasar Murah dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di berbagai wilayah.
Selain itu, juga dilakukan High Level Meeting (HLM) atau pertemuan tingkat tinggi oleh TPID Provinsi Maluku bersama TPID kabupaten/kota se-Maluku terkait stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang HBKN Ramadhan dan Idul Fitri.
“TPID juga melakukan pemantauan harga pangan melalui sidak pasar serta pelaporan neraca pangan strategis untuk memastikan keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan,”jelas Latif. (SAH)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi