Cegah Diare dengan Mengkonsumsi Air Minum Isi Ulang yang Tepat di Musim Hujan

Oleh: M. Fadly Kaliky & Rahma Tunny
Musim hujan yang berkepanjangan, membuat air tanah meningkat dan air sungai meluap. Hal ini beresiko meningkatkan pencemaran air bersih. Air sungai, tempat pengambilan air dan sumur tidak luput dari resiko pencemaran.
Kurangnya kesadaran masyarakat terkait pembuangan sampah dan air limbah rumah tangga, sangat berpotensi mencemari air bersih. Sehingga Air terkontaminasi bakteri Escherichia coli (E. coli). Hal ini memungkinkan terjadinya penyakit diare yang berkepanjangan.
Air merupakan sumber kehidupan yang tidak bisa dipisahkan dari faktor kesehatan. Mengkonsumsi air yang tidak memperhatikan higienitas akan menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia. Padahal, dalam satu hari, seorang manusia dianjurkan untuk mengkonsumsi minimal delapan gelas air putih.
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di negara berkembang dan sebagian besar kematian balita disebabkan karena penyakit tersebut. Faktor yang dapat memengaruhi terjadinya diare antara lain sanitasi yang buruk dan sarana air bersih yang tidak memadai.
Seseorang dapat terpapar bakteri E. coli berbahaya karena mengonsumsi minuman yang terkontaminasi. Paparan E. Coli ini dapat menimbulkan gejala berupa sakit perut, diare, mual, dan muntah.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri E. coli ini akan berdampak lebih parah jika terjadi pada anak-anak dan lansia.
Ketika orang dewasa yang sehat terkontaminasi bakteri ini, biasanya akan pulih dalam kurun waktu seminggu. Namun, pada anak-anak dan lansia, ibu hamil, serta orang dengan sistem imun yang rendah memiliki risiko yang lebih tinggi dalam mengalami gagal ginjal yang dapat mengancam nyawa.
Salah satu yang kerap menjadi sumber air masyarakat adalah air galon isi ulang, tetapi tak semua depot air galon terbukti aman dan layak dikonsumsi.
Untuk menjaga jangan sampai terjadi diare maka perlu memilih air minum isi ulang yang baik dan mempunyai hasil pemeriksaan fisik, kimia dan bakteriologis oleh Dinas Kesehatan Provinsi atau sebaikanya di masak dulu sebelum dikonsumsi.(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi