Trend Kejahatan di Maluku Sepanjang 2022 Turun, 4 Kasus Ini yang Justru Meningkat
potretmaluku.id – Trend kejahatan di Provinsi Maluku mengalami penurunan sepanjang 2022 hanya 2.109 kasus, jika dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 2.688 kasus.
Dengan presentasi tersebut, kata Kepala Biro (Karo Ops) Kepolisian Daerah (Polda) Maluku, Komisaris Besar Asep, setidaknya trend kejatan di 2022 turun 22 persen.
“Memang ada trend penurunan kejahatan secara keseluruhan, yang ditangani Polda Maluku maupun Polres jajaran,” ujarnya kepada wartawan saat konfrensi pers akhir tahun di Polda Maluku, Jumat (23/12/2022).
Asep menguraikan, turunya trend kejahatan terlihat dari kejahatan konvensional 2021 terdapat 2.481 kasus. Sedangkan di 2022 hanya 1.847 kasus.
Kejahatan lain seperti transnasional justru meningkat pada 2022 menjadi 201 kasus. “Tahun sebelumnya 196 kasus, naik 2 persen,” jelasnya.
Untuk kasus kekayaan negara, Asep menjelaskan, 2021 hanya 10 kasus, kini naik menjadi 61 kasus di 2022, sehingga ada kenaikan 84 persen dengan tambahan 51 kasus. Untuk kejatan kontijensi, turun 100 persen.
Asep menjelaskan, sebagaimana rangking kejahatan tindak pidana, ada 4 kasus justru yang meningkat dari total 10 kasus di 2022. Pertama kasus penipuan dan penggelapan, naik 29 persen dengan tambahan 20 kasus. “2021 sebanyak 48 kasus, sekarang meningkat 68 kasus,” jelasnya.
Posisi kedua ditempati, kasus persetubuhan anak. Dulunya, 71 kasus tetapi naik menjadi 87 kasus.
Sedangkan positi ketiga dan keempat ada kasus penganiayaan dan narkoba. “Kasus yang mengalami penurunan diantaranya, pencurian, pengroyokan, perlindungan anak, KDRT, penipuan dan curanmor,” jelasnya.
Asep menambahkan, kasus paling menonjol dan menyita perharian publik sebanyak 21 kasus yang terjadi sepanjang tahun 2022. Dua di antaranya, konflik sosial di Desa Ohoi Wakol Kecamatan Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara dan penembakan warga oleh orang tidak dikenal di hutan Uwarual, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
Lebih lanjut, Asep mengatakan, kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas juga mengalami penurunan. sebagaimana data yang dimiliki, kata Asep, 2021 ada 235 kasus lakalantas, namun pada 2022 justru turun menjadi 204 kasus.
Rincianya, kasus lakalantas dengan meninggal dunia 2021, sebanyak 97 orang dan untuk 2022 ada 75 orang.
“Luka berat dan ringan mengalami penurunan 19 persen sampai 17 persen di 2021 dan 2022,” pungkasnya.(BAR)
IKUTI BERITA LAINNYA DIĀ GOOGLE NEWS
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi