potretmaluku.id – Masyarakat Kota Ambon dan Provinsi Maluku kehilangan salah satu sosok musisi yang luar biasa, Zeth Lekatompessy yang meninggal dunia Jumat pagi (11/2/2022).
“Zeth Lekatompessy adalah legenda luar biasa di bidang musik oleh sebab itu Pemerintah, masyarakat Kota Ambon dan Maluku merasa sangat kehilangan,” ujar Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, di Ambon, Jumat (11/2).
Bagi Richard, Bapak Teka, demikian saapan akrab Zeth Lekatompessy, adalah penyanyi legendaris Kota Ambon yang telah dikenal hingga tingkat Nasional.
Almarhum semasa hidupnya, kata Richard, telah banyak memberikan sumbangsih bagi pengakuan Ambon City Of Music (ACOM).
Oleh sebab itu seluruh proses pemakaman, lanjut Richard, akan ditangani oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.
“Sebagai pengakuan atas sumbangsih Almarhum kepada Ambon City Of Music , maka Pemakaman Bapak Teka akan ditangani oleh Pemkot. Secara Teknis semua telah diatur oleh Sekretaris Kota Ambon dengan pihak keluarga,” tuturnya.
Menurut Richard, meski Zeth Lekatompessy telah tiada, namun nilai dan brand yang dimiliki telah mengalir dalam diri musisi–musisi muda Kota Ambon.
“Kita merasa kehilangan tetapi di balik semua itu, nilai dan brand yang dimiliki Almarhum betul–betul mengalir pada setiap musisi di Ambon,” tandasnya.
Musisi legendaris Maluku, Zeth Lekatompessy meninggal dunia di kediamannya, Amahusu, Nusaniwe, Kota Ambon, dalam usia 81 tahun karena sakit. Sebelumnya Zeth sempat di rawat di RS Alfatah Ambon, dan dilanjutkan perawatan di kediaman almarhum.
Direktur Ambon Music Office (AMO) Ronny Loppies yang sempat menjenguk Zeth di rumah sakit, maupun saat sudah dirawat di kediaman, kepada potretmalukui.d, menyebutkan almarhum semasa hidupnya selalu memberikan yang terbaik di atas panggung pertunjukan.
“Om Zeth bertindak profesional sebagai penyanyi besar yang memilih hanya tinggal di kampunya, Amahusu saja,” ujarnya.
Menurut Ronny, semua orang tahu dan dirinya memastikan bahwa Om Zeth adalah penyanyi hebat yang mengabdikan dirinya untuk hanya bernyanyi. Menghasilkan karya-karya besar untuk Ambon dan Maluku, lewat setiap penampilannya pada semua panggung pertunjukkan lokal, nasional dan internasional.
“Di usia 81 ini, sioo…. Om Zeth terbaring tak berdaya di sebuah rumah sakit di Kota Ambon. Saya datang menjenguknya dan menyapanya. Dengan lemah dia membalas sapaan dengan kata-kata yang humoris. Itulah Om Zeth, sang penghibur,” tulis Ronny untuk potretmaluku.id, ketika menjenguk Om Zet di rumah sakit ketika itu.
Sambil memandang Om Zeth yang terbaring lemah di atas tempat tidur rumah sakit, Ronny kemudian memutarkan sebuah lagu Ambon “Mama Bakar Sagu” yang dinyanyikan Om Zeth, dimana musiknya dikerjakan oleh Harry Anggoman dan Ronny sebagai penata vokal.
“Saya tahu persis warna suaranya. Ketika mendengarkan lagu yang diputarkan, dengan nafas yang tersendat-sendat karena penyakit asma, dia mengatakan: ‘itu dolo’. Air mata saya pun tumpah di sela-sela masker yang saya gunakan,” tulis Ronny lagi.
Ketika kabar duka itu tiba, Ronny yang juga adalah Focal Point Ambon UNESCO City of Music ini, mengucapkan selamat jalan untuk musisi legendaris tersebut.
“Kalau Tuhan memberikan engkau talenta yang hebat, maka IA pun lebih tahu tentang engkau, lebih dari yang kita tahu. Yang ku tahu selama ini dari sebuah hanya: ‘Zeth, born to sing’,” tutur Ronny.(*/TIA)
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi