Amboina

Harapan Pedagang Bakso Goreng dan Lonjakan Kasus Covid-19 di Ambon

Dari kejauhan lelaki itu tampak menyeka keringat yang menetes di dahi dan keningnya. Setiap hari, Bayu Anggara perlu menempuh jalan kaki dengan jarak sekira  18,7 km dari kawasan Halong menuju Desa Passo, Kota Ambon, untuk menjumpai pelanggannya. Dia meletakkan pikulan dagangannya, membetulkan masker, kemudian membasahi kerongkongan dengan segelas air mineral.

Lelaki penjual bakso goreng dari bahan ikan tuna itu, mengaku agak khawatir dengan kondisi terakhir Kota Ambon, yang angka kasus Covid-19 mengalami peningkatan. Bahkan Ibukota Provinsi Maluku yang saat ini berada di zona orange penanganan Covid-19, disebut-sebut sudah mendekati zona merah.

“Agak takut juga sih mas. Tapi saya tetap harus berjualan keliling, kalau tidak nanti nggak bisa ada penghasilan buat makan,” ujarnya, sembari membuat pesanan beberapa warga di kawasan Passo.

Lelaki asal Sukabumi, Jawa Barat ini setiap harinya menjual 400 biji bakso goreng, sejak pukul 12.00 WIT dan biasanya habis terbeli sekitar pukul 19.00 WIT.

Menurut dia, dulu sebelum pandemi Covid-19, dia tidak perlu berjualan sampai malam hari. Sebab hanya dengan nongkrong di depan sekolah, begitu sekolah usai sekira pukul 12.00 WIT, sebagian besar dagangannya laku terbeli. Hanya tertinggal sedikit, yang dia jajakan secara berkeliling hanya dalam beberapa jam sudah bisa langsung habis. Sekarang dia butuh waktu lebih lama agar dagangannya habis.

“Alhamdulillah penghasilan saya tetap masih sama dengan sebelum Covid-19. Sehari bisa dapat penghasilan Rp.100.000, setelah dipotong buat modal,” tutur Bayu.

Meski berjualan keliling dan rentan terpapar virus Corona, namun sulung dari 4 bersaudara ini, mengaku selalu menjalankan protokol kesehatan, terutama mengenakan masker dan cuci tangan. Dia tidak ingin terkena virus Corona lantaran menjadi tulang punggung bagi ibu dan tiga adiknya di kampung, yang ditinggal pulang ayahandanya ke sang pencipta.

“Mudah-mudah saya tidak terkena corona ya Mas, soalnya saya tabung dari penghasilan juga untuk dikirim ke ibu yang sudah tua, dan adik-adik di kampung,” harap lelaki berusia 27an tahun ini, saat ditanya soal Kota Ambon yang makin mendekati zona merah (resiko tinggi) zonasi resiko daerah penyebarang Covid-19 ini.

Sebagaimana disampaikan Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Rabu (30/6/2021), dari data Satgas Covid-19 Nasional, Kota Ambon masih berada pada zona orange (resiko sedang), dengan skor 1,83, yang mengalami penurunan dari sebelumnya di angka 1,95. Namun menurut Joy, skor ini cukup memprihatinkan, mengingat batas skor zona orage itu di angka 1,81 hingga 2,4.

“Jadi kita masih ada selisih 0,03 poin dari zona merah. Namun jika masih terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi positif, maka kita bisa masuk zona merak (resiko tinggi),” terang Joy.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Ambon sampai Selasa (29/6/2021), kasus terkonfirmasi positif tersebar di Kecamatan Sirimau 168 kasus, Kecamatan Nusanive 65 kasus, Kecamatan Baguala 100 kasus, Kecamatan Teluk Ambon 35 kasus, dan Kecamatan Leitimur Selatan 2 kasus.

“Pemerintah Kota Ambon mewajibkan kepada seluruh Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Ambon, untuk menerapkan zonasi wilayah pada desa, negeri dan kelurahan, agar masyarakat mengetahui zonasi di wilayahnya masing-masing seperti apa,” ungkapnya.

Joy juga menuturkan, bahwa Pemerintah Kota Ambon juga melarangan warga mengadakan acara resepsi perkawinan, untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan yang dapat berpotensi menyebabkan terjadinya penyebaran corona yang lebih massif.

“Jadi  mulai minggu depan, acara-acara resepsi di gedung atau yang dilakukan di rumah masyarakat itu untuk sementara ditiadakan,” tegas Joy.

Menurut dia, kebijakan tersebut nantinya akan diawasi secara ketat oleh petugas satgas yang berada di tingkat Desa/Negeri dan kelurahan serta tingkat Kota.

“Kita berharap langkah-langkah yang diambil ini dapat mencegah tingkat penularan di Kota Ambon,” harapnya.

Satgas Covid-19 Kota Ambon, kata Joy, sangat berharap warga Kota Ambon tetap mematuhi protokol kesehatan demi mencegah dan menekan penyebaran kasus baru.(PM-05)

 

 


Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi

Berita Serupa

Back to top button